TEMPO.CO, Jakarta - Ramainya aksi perdagangan jangka pendek (trading) di akhir pekan membuat indeks mengalami koreksi. Arah koreksi indeks tampaknya mengikuti arah laju bursa regional yang juga bergerak melemah.
Di penutupan perdagangan, indeks terkoreksi tipis 9 poin (0,2 persen) ke level 4.476. Selama sepekan, IHSG telah menguat sebanyak 44,31 poin (1 persen).
Analis dari PT MNC Securities, Reza Nugraha mengatakan minimnya kehadiran sentimen positif akhirnya memaksa pelaku pasar melepaskan sebagian saham yang dimilikinya.
Pelaku pasar mengambil posisi trading jangka pendek. Selain berupaya mengambil keuntungan (profit taking), aksi tersebut juga dilakukan untuk mengurangi risiko yang ada. “Tanpa sentimen positif, investor memang lebih aman melakukan trading,” ujar Reza.
Walaupun ditutup dengan koreksi, laju sektor indeks masih tetap bervariasi. Dari sepuluh sektor, tercatat ada 6 sektor yang mampu bergerak positif, antara lain pertambangan (1,4 persen), perdagangan (1 persen), aneka industri (0,1 persen), dan industri dasar (0,1 persen).
Menurut Reza, kemampuan sektor pertambangan untuk melaju positif ditopang oleh perilisan produk domestik bruto Amerika Serikat (AS) kuartal ketiga yang mengalami pertumbuhan sebesar 2,8 persen. “Positifnya data AS selalu mampu membangun ekspektasi kenaikan permintaan komoditas Indonesia,” terang Reza.
Saham yang sudah berpindah tangan hari ini sebanyak 3,6 miliar lembar senilai Rp 4,5 triliun, dengan frekuensi sebanyak 143,7 ribu kali transaksi. Asing mencatat penjualan bersih Rp 268 miliar.
PDAT | MEGEL JEKSON