Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekonomi Melambat, Impor Migas Tetap Tinggi

image-gnews
Ilustrasi Bahan Bakar Minyak Premium habis. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bahan Bakar Minyak Premium habis. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyoroti tingginya 
impor minyak dan konsumsi bahan bakar minyak (BBM), terutama Premium. Ia menilai kebijakan pengendalian konsumsi BBM perlu dievaluasi. "Pertumbuhan konsumsi Premium masih tinggi padahal di bulan Juni sudah dilakukan penyesuaian harga BBM. Itu menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga BBM terhadap permintaan relatif tidak terlalu berdampak," kata Agus di Bank Indonesia, Jumat, 8 November 2013.

Bank Indonesia memprediksi defisit transaksi berjalan (ekspor-impor) pada triwulan III berkisaran 3,3-3,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pada triwulan II, defisit transaksi berjalan menembus 4,4 persen dari PDB. 

Ia menjelaskan, hingga triwulan III kinerja ekspor belum membaik, malah cenderung menurun. Oleh karena itu, impor utama migas harus diredam. "Kalau merespons sektor riil, harus diarahkan pada peningkatan ekspor dan pengelolaan BBM yang lebih baik," ucapnya.

Sejalan dengan Agus, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut impor migas sebagai penyebab defisit transaksi berjalan. "Defisit transaksi berjalan itu problemnya di migas. Kalau non-migasnya dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat impor non-migasnya sudah melambat," kata Perry.

Ia menjelaskan, pada satu sisi, impor migas tinggi, terutama impor minyak untuk kebutuhan BBM bersubsidi . Pada sisi lain, ekspor migas tak mampu mengimbangi karena persoalan lifting. Walhasil, terjadi defisit di transaksi migas.

Meski begitu, Perry optimistis defisit transaksi berjalan akan berada di bawah 4 persen dari PDB pada triwulan III. Namun, ia belum mau membuka angka pastinya. "Neraca Pembayaran akan kami rilis sehari setelah Rapat Dewan Gubernur," kata dia. Sesuai jadwal, rapat akan digelar Selasa pekan depan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia membenarkan, perlambatan pertumbuhan PDB pada triwulan III akan berdampak pada jumlah persentase defisit transaksi berjalan. Namun ia meyakinkan persentasenya tetap di bawah 4 persen. "Pasti di bawah 4 persen," kata dia. 

Nilai tukar rupiah juga diharapkan bisa membantu perbaikan transaksi berjalan. Kurs rupiah saat ini dinilai Perry bisa mendorong ekspor dan mengurangi impor. Mengacu pada kurs tengah BI, rupiah diperdagangkan di level Rp 11.404 pada perdagangan hari ini, melemah 15 poin dibanding kemarin.

Kondisi ekonomi saat ini, menurut Perry, sudah diperkirakan BI, termasuk soal defisit transaksi berjalan. Oleh sebab itu, BI berfokus pada upaya-upaya mendorong stabilisasi ekonomi. Salah satu upayanya, merelakan ekonomi tumbuh melambat. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi bakal berada di kisaran 5,7 persen tahun ini.

MARTHA THERTINA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

4 September 2022

Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu 3 September 2022. Pemerintah menetapkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, Solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.500 jadi Rp14.500 per liter berlaku pada Sabtu 3 September 2022 mulai pukul 14.30 WIB. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.


Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

11 Mei 2017

Mobil tengki usai mengisi bahan bakar minyak (BBM) pada Terminal Pengisian BBM Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat, 24 Juni 2016. Pertamina memproyeksikan pemakaian Premium selama H-15 hingga H+15 Lebaran mengalami kenaikan. Tempo/Tony Hartawan
Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

Pertamina Balikpapan akan menambah kuota BBM selama puasa sebesar 7 persen.


Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

5 Januari 2017

Petugas keamanan melakukan pemeriksaan aktivitas keluar masuk mobil tangki pengangkut minyak di depot Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM), Plumpang, Jakarta, 1 November 2016. TEMPO/Subekti
Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

Presiden Joko Widodo mengingatkan separuh dari kebutuhan BBM dalam negeri dipenuhi dari impor.


Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

25 November 2016

Sejumlah mobil tangki saat melakukan pengisian bahan bakar di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara (30/12). TEMPO/Amston Probel
Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

Pemerintah menunjuk badan usaha penyalur bahan bakar minyak (BBM) tertentu dan penugasan 2017.


Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

30 September 2016

Ratusan pemudik bersepeda motor mengisi ulang BBM di SPBU Gempol Sari, Subang, Jawa Barat, 2 Juli 2016.  Pertamina memperkirakan konsumsi premium naik 15 persen dari 71.906 menjadi 82.496 kiloliter per hari, selama periode H-15 hingga H+15 Lebaran. ANTARA/M Agung Rajasa
Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

Pemerintah belum bisa mewujudkan rencana penghapusan bahan bakar minyak jenis Premium kendati masyarakat mulai beralih dari Premium.


Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

6 Mei 2016

Ilustrasi BBM. TEMPO/Imam Sukamto
Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

Pertamina memproyeksikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi mengalami kenaikan sekitar 10 persen saat libur panjang.


Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

3 Februari 2016

Sejumlah pengendara sepeda motor mengisi bahan bakar jenis Premium dengan cara self service di salah satu SPBU di Jakarta, 23 Desember 2015. Pemerintah menurunkan harga bahan bakar jenis premium sebesar Rp150 per liter, yaitu dari Rp7.300 per liter menjadi Rp7.150 per liter, sedangkan solar menjadi Rp5.950 per liter berlaku mulai 5 Januari 2016. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.
Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

Pemerintah akan melihat aspek untung-rugi menghapus Premium.


Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

25 Juni 2015

TEMPO/Prima Mulia
Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

Pertalite sudah disetujui DPR untuk dipasarkan.


Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

16 Juni 2015

Sejumlah kendaraan bermotor melakukan pengisian BBM di kawasan Kuningan, Jakarta,(30/11). Mulai tanggal 1 Desember 2008 jam 00.00 pemerintah menurunkan harga premium bersubsidi dari Rp. 6.000,-/liter menjadi Rp. 5.500,-/liter. TEMPO/Arif Fadillah
Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

Dalam kondisi normal, konsumsi Premium rata-rata 76.258 kiloliter per hari.


Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

22 April 2015

Komisaris Utama Pertamina Sugiharto (tengah) bersama Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang (kedua kanan) menekan tombol sirine secara simbolis didampingi Nahkoda Kapal Reymon Paparang (kanan) dalam acara pelepasan kapal VLGC Pertamina 2 di perairan Tanjung Priok, Jakarta, 7 Februari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

Emisi karbon Pertalite di bawah Premium.