TEMPO.CO, Jakarta - Awal tahun depan rencananya rute kereta Pangrango Bogor-Sukabumi, akan diteruskan menuju Cianjur. Menurut Sukendar Mulya, Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi 1 Jakarta, waktu persisnya masih menunggu kepastian dari PT Kereta Api Daerah Operasi 2 yang tengah mempersiapkan rute Sukabumi-Cianjur. (Baca: Kereta Api Cianjur Akan Diaktifkan Kembali)
Untuk diketahui, rangkaian kereta Pangrango Bogor-Sukabumi menggunakan lokomotif CC 204. Ada satu kereta eksekutif, tiga kereta ekonomi AC, dan satu kereta pembangkit. Kapasitas penumpang KA Pangrango sebanyak 368 kursi, dengan rincian kereta kelas eksekutif 50 kursi, ditambah tiga kereta kelas ekonomi masing-masing 106 kursi.
Untuk tarif, ada dua jenis tarif yang dipersiapkan PT Kereta Api untuk Kereta Pangrango. Kelas ekonomi masing-masing Rp 15 ribu untuk rute Bogor-Sukabumi dan Sukabumi-Cianjur, jika membeli tiket terusan Rp 30 ribu. Sementara untuk kelas eksekutif, tiketnya masing-masing Rp 35 ribu untuk rute Bogor-Sukabumi dan Sukabumi-Cianjur, tiket terusannya Rp 70 ribu.
Sukendar mengatakan, pihaknya terpaksa masih membatasi kecepatan Kereta Pangrango rata-rata 40 kilometer per jam. Dia beralasan, tipe rel kereta rute itu berbeda dengan tipe rel kereta umumnya.
Rel kereta yang ada dari Bogor sampai Cianjur masih didominasi oleh rel yang lebarnya lebih sempit. Track rel kereta tipe R33 belum bisa cepat. Kalau Jakarta-Bandung lewat Purwakarta itu R42 sampai R52, bisa kecepatan tinggi," kata dia.
Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi II Bandung Jaka Zarkasih mengatakan, kendati belum memastikan tanggalnya, kereta Pangrango untuk rute Sukabumi-Cianjur direncanakan akan mulai beroperasi pada pekan pertama Januari 2014. "Perkiraannya minggu pertama Januari 2014, kata dia pada Tempo, Jumat, 8 November 2013.
Menurut dia, rute Sukabumi-Cianjur jaraknya sekitar 40 kilometer. Jaka mengungkapkan, rute Bogor-Cianjur itu sebagian masih merupakan rel kereta jenis lama. Rute itu pun kemungkinan juga bakal ditempuh dengan kecepatan rata-rata 40 kilometer per jam.
AHMAD FIKRI
Berita Terpopuler
Ahok: Demo Buruh Jangan ke Saya, Presiden Dong!
Jakarta Macet, Apakabar 17 Langkah Pemerintah?
Pencatut Nama Jokowi Diskors!
Acak-acak Masjid Saat Mabuk, Imigran Ini Dikeroyok
Demokrat Bantah Serang Jokowi