TEMPO.CO, Jakarta - Gas menyembur dari dalam ladang gas TN-C414 milik Total E&P Indonesia di Lapangan Tunu, Blok Mahakam, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Sekalipun ringan dan dangkal, semburan yag terjadi Jumat 8 November 2013 jelang tengah malam itu memicu evakuasi terhadap para pekerja.
"Semua pekerja telah dievakuasi ke fasilitas akomodasi terdekat," ujar Corporate Communication Manager Total, Reda Gaudiamoa, dalam keterangan tertulis Sabtu 9 November 2013.
Reda menjelaskan, semburan gas berasal dari sumur yang sedang dibor dengan menggunakan rig Raissa. Gas yang menyembur tersebut berasal dari reservoir dangkal dengan tidak terindikasi adanya likuid.
Reda menyatakan tak ada korban jiwa maupun luka akibat insiden ini. Namun sebagai tindakan pencegahan, Total E&P tetap melakukan evakuasi.
Saat ini, kata Reda, insiden semburan ringan gas dangkal masih terus dipantau dan tidak ada api. Kapal-kapal pengawas telah bersiaga di sekitar lapangan minyak itu. "Pada tahap ini, berdasarkan pengamatan dari udara, tidak terlihat tumpahan minyak di perairan sekitar," ujarnya.
Reda juga mengklaim, insiden tidak sampai mempengaruhi produksi. Total E&P Indonésie kini memproduksi 800 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dari lapangan Tunu, dari keseluruhan produksi sebesar 1700 MMSCFD di Blok Mahakam.
PINGIT ARIA
Terpopuler
Tamu Tengah Malam di Rumah Hakim Vica
Pengamat: Aburizal Takut Jokowi Nyapres
Saksi: Istri Piyu Tabrak Rumah Adiguna
Pengamat: Aburizal Takut Jokowi Nyapres