TEMPO.CO, Madiun -- Kepolisian Resor Madiun, Jawa Timur, tengah memburu tiga dari tujuh pemuda yang diduga memerkosa Mawar (nama samaran), 16 tahun, warga Desa Duren, Kecamatan Pilangkenceng. Ketiga pemuda itu adalah Fredy, Aris, dan Suroso, warga Desa Tulung, Kecamatan Saradan. "Kami sudah mengamankan empat pelaku dan tiga lainnya masih buron," kata Kepala Kepolisian Sektor Saradan Ajun Komisaris Sentot Sujito, Ahad, 10 November 2013.
Menurut Sentot, keempat pelaku yang telah dibekuk polisi adalah Suwaji, Mujiono, Ali Hidayat, dan Muslimin, yang sama-sama warga Desa Tulung. Mereka ditangkap berdasarkan pengaduan keluarga Mawar kepada petugas Kepolisian Sektor Saradan, Jumat sore pekan lalu, 8 November 2013.Dalam laporannya, anak baru gede alias ABG itu disetubuhi tujuh pemuda di dua lokasi berbeda. Pertama, di Desa Tulung, Kecamatan Saradan, dan di sebuah wilayah di Kecamatan Mejayan. Aksi bejat tersebut berlangsung sejak 1 November 2013 hingga Rabu, 6 November 2013.
Petaka tersebut berawal ketika Mawar dijebak dengan ditawari pekerjaan sebagai pelayan di Kota Madiun oleh Fredy melalui pesan pendek. Jumat malam pekan lalu, Fredy mendatangi rumah korban dan mengajaknya keluar dengan menaiki sepeda motor. "Fredy merupakan pacar korban," ujar Sentot.Namun ternyata Fredy membawa Mawar ke lapangan sepak bola Desa Tulung. Di tempat itu, sudah ada enam pemuda yang sedang menggelar pesta minuman keras. Tak berselang lama, korban dibawa ke suatu tempat sunyi dan akhirnya diperkosa segera bergiliran selama sepekan. Puas melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku mengantar korban pulang.
Setiba di rumah, pihak keluarga yang sudah panik langsung mencecar Mawar. Remaja putri itu mengungkapkan apa yang baru saja dialaminya. Mendengar itu, pihak keluarga tidak terima dan berinisiatif melapor ke Kepolisian Sektor Saradan. "Penyidik berhasil menangkap empat pelaku. Karena di polsek tidak ada penyidik perempuan, maka penanganannya kami limpahkan ke Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Madiun," kata Sentot.Hingga berita ini ditulis, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Madiun Ajun Komisaris Edi Susanto belum bisa dimintai konfirmasi. Berulang kali telepon selulernya dihubungi, tapi tidak diangkat. Adapun Gunawan, salah seorang warga Desa Duren, Kecamatan Pilangkenceng, mengatakan hingga saat ini kondisi Mawar masih trauma. "Para tetangga banyak yang membicarakannya," ujarnya.
NOFIKA DIAN NUGROHO