TEMPO.CO, Wonosobo- Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah kewalahan memenuhi permintaan kayu olahan sengon dari Cina. Ketua Asosiasi Pengusaha Kayu Gergajian dan Kayu Olahan Indonesia Sawmill dan Wood Working Association atau ISWA se-Jawa, Aryadi mengatakan Kabupaten Wonosobo saat ini hanya mampu memenuhi ekspor kayu olahan sengon ke Cina sebanyak 300 kontainer per bulan.
Padahal, negara tirai bambu itu per bulan membutuhkan 1.000 kontainer kayu olahan. Cina biasanya menjual produk jadi dari olahan kayu sengon ke seluruh dunia. “Permintaan ada terus dari Cina. Mereka kini tak boleh menebang kayu,” kata Aryadi di Wonosobo, Ahad, 10 November 2013.
Menurut Aryadi, selain Cina, Wonosobo juga mengekspor sengon ke negara kawasan Timur Tengah dan Korea Selatan. Wonosobo mampu mengirim 100 kontainer kayu ke Timur Tengah dan Korea Selatan. Negara pengimpor memanfatkan lembaran kayu sengon untuk bahan lantai, pagar, dinding, dan asesoris dapur.
Aryadi mengatakan tiga pabrik terbesar di saat ini Wonosobo belum mampu memenuhi kebutuhan ekspor.
Tiga pabrik itu bernama Mekar Abadi berada di Desa Sapuran dan Sedayu di Kecamatan Sapuran dan di Desa Sigug, Kecamatan Kalikajar, Wonosobo . Pabrik di Desa Sapuran memiliki luas lima setengah hektare, Sedayu 9,6 hektare, dan Sigug enam hektare Pabrik ini memproduksi olahan kayu berupa plywood, block board, dan barcore.
Aryadi yang juga pemilik tiga pabrik itu menampung pasokan kayu untuk dari kayu rakyat. Sebagian kecil juga berasal dari kebun miliknya. Selain dari Wonosobo, Pasokan sengon ke pabrik milik Aryadi berasal dari Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap dan Kebumen, dan Purworejo. Ia mengekspor sengon dari pelabuhan Tanjung Mas, Semarang ke pelabuhan Sanghai, Cina.
Menurut Aryadi, Wonosobo masih kekurangan pabrik. Bisnis kayu sengon menguntungkan. Omzet Aryadi per bulan sebesar Rp 85 miliar. Ia mempekerjakan 8.500 pekerja dari penduduk yang tinggal di sekitar pabrik. “Saya mendorong penambahan pabrik,” katanya.
Aryadi mengatakan harga kayu sengon saat ini stabil. ISWA yang menentukan harga ekspor kayu ke Cina. Menurut dia, tanaman sengon di Wonosobo tumbuh di lahan milik rakyat. Penduduk sekitar Wonosobo rata-rata memiliki lahan sengon 0,25 hingga lima hektare lahan. Mereka mendatangkan bibit pohon sengon dari Kutoarjo, Purworejo. Penduduk memanen pohon sengon setelah lima tahun tumbuh.
SHINTA MAHARANI