TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu sutradara film serta penulis naskah terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia adalah, Teguh Karya. Pria kelahiran Pandeglang, Jawa Barat, 22 September 1937 ini sebelum terjun menjadi sutradara hebat, awalnya memulai karir sebagai pemain sandiwara dan pemain film dengan nama Steve Lim Tjoan Hok.
Pada awal tahun 1960-an, Teguh Karya pernah mendapatkan pendidikan sekaligus praktek pembuatan film dari Perusahaan Film Negara (PFN). Pada tahun 1968 dia mendirikan bengkel teater, Teater Populer. Dari Teater Populer inilah lahir aktor dan aktris handal yang sering menghiasi film-film Indonesia, seperti : Slamet Rahardjo, Tuti Indra Malaon, Niniek L. Karim, Christine Hakim, Hengky Solaiman, Dewi Matindas, Titi Qadarsih, Alex Komang.
Bergelut di bidang seni, Teguh Karya dikenal sebagai orang yang perfeksionis. Selain mengarahkan akting para pemainnya, Teguh Karya juga menangani detail set panggung, make up, kostum serta manajemen pertunjukan secara menyeluruh. Sikap itu pula yang dia bawa ketika mulai menyutradarai film. Dan Film “November 1828” (1979) merupakan salah satu contoh dari betapa detailnya Teguh Karya dalam menggarap film-filmnya.
Film ini menceritakan tentang sebuah kelompok penduduk desa di Jawa yang memberontak melawan pemerintahan penjajahan Hindia Belanda. Film ini mengandung tema loyalitas dan pengkhianatan dan erat hubungannya dengan sejarah Indonesia. Film ini dibintangi antara lain oleh Slamet Rahardjo, Rachmat Hidayat dan Yenny Rachman. Di film “November 1828”, Teguh Karya tidak hanya berperan sebagai sutradara, tapi ia juga merupakan penulis skenario film ini.
Namun sayang, pada tahun 1998 Teguh Karya terserang stroke dan meninggal dunia 3 tahun kemudian, tepatnya tanggal 11 Desember 2001 di RS Mintoharjo, Jakarta. Dunia perfilman Indonesia sangat berkabung atas kepergiannya. Atas ke’teguh’annya dalam ber’karya’, dia mendapatkan penghargaan Usmar Ismail dari Dewan Film Nasional pada tahun 1991.
ANINDYA LEGIA PUTRI
Topik Terhangat
Korupsi Hambalang | SBY Vs Jokowi | Suami Ratu Atut Meninggal | Suap Akil Mochtar | Adiguna Sutowo |
Berita Terpopuler
Drama Surabaya Membara Kembali Dipentaskan
Nyaris Bangkrut, Eros Bikin Film Tjoet Nya' Dhien
Film Soekarno di Ende Segera Digarap
Widyawati:Makna Hari Pahlawan, Mencintai Tanah Air
Jadi Soekarno, Baim Wong Harus Bersuara Berat