TEMPO.CO, Tacloban - Jumlah korban tewas akibat terjangan topan terkuat yang menghantam beberapa wilayah di Filipina terus bertambah. Pejabat Kota Tacloban, wilayah yang paling parah terkena dampak topan, menyatakan jumlah korban bisa mencapai lebih dari 10.000 orang. Menurut warga, gelombang akibat badai bisa setinggi pohon dan angin terdengar seperti raungan pesawat jumbo jet.
Pejabat kepolisian provinsi, Elmer Soria, mengatakan, ia diberitahu oleh Gubernur Provinsi Leyte, Dominic Petilla, Sabtu malam yang mengatakan ada sekitar 10 ribu korban tewas di provinsinya, sebagian besar karena tenggelam dan tertimpa reruntuhan bangunan.
Namun pejabat lain, Tecson Lim, mengatakan jumlah itu hanya di Kota Tacloban saja. Tacloban adalah ibu kota Provinsi Leyte yang berpenduduk 200 ribu jiwa. Bila tak bertambah, artinya lima persen penduduk kota ini menjadi korban.
Sekitar 300-400 mayat telah ditemukan dan "masih banyak yang berada di bawah reruntuhan", kata Lim. Sebuah pemakaman massal direncanakan dilakukan hari ini di Kota Palo, dekat Tacloban.
Topan melanda enam pulau di Filipina saat tengah pada hari Jumat. Topan berkekuatan 235 kilometer per jam dengan embusan 275 kilometer per jam. "Operasi penyelamatan masih terus dilakukan. Kami berharap menemukan lebih banyak korban selamat," kata Menteri Dalam Negeri, Mar Roxas setelah mengunjungi Tacloban.
Presiden Benigno Aquino III menyatakan bahwa jumlah korban jauh dari perkiraan. Dia mengatakan, prioritas pemerintah adalah untuk memulihkan listrik dan komunikasi di daerah terpencil untuk memungkinkan pengiriman bantuan logistik dan medis bagi korban.
AP | TRIP B