TEMPO.CO, Samarinda - Penanganan medis empat warga sipil selamat korban jatuhnya helikopter MI-17 milik TNI AD, Kodam VI Mulawarman, pada Sabtu, 9 November 2013, dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tarakan sejak kemarin. Adapun dua korban selamat dari TNI AD tetap dirawat di RS Angkatan Laut untuk penanganan lebih lanjut.
"Ya, tadi malam empat warga sipil sudah dipindahkan. Pertimbangannya, peralatan dan kapasitas di RSUD lebih memadai," kata Kepala Penerangan KODAM VI Mulawarman, Kolonel Infanteri Legowo Jatmiko, saat dihubungi Senin, 11 November 2013, dari Samarinda.
Adapun korban tewas sudah seluruhnya dipindahkan. Tiga belas korban tewas telah diterbangkan dari lokasi kejadian menuju RS Angkatan Laut di Kota Tarakan. Selanjutnya, akan dilakukan identifikasi lanjutan terhadap korban tewas untuk memastikan seluruh jasad korban.
"Soal identifikasi, kami juga masih menunggu, identifikasi dilakukan agar tak bermasalah di keluarga pada kemudian hari," kata Legowo.
Bangkai helikopter, Legowo mengatakan, masih dalam posisi awal ditemukan. Heli belum akan dipindahkan untuk kebutuhan penyelidikan. Saat ini tim investigasi dari Mabes TNI AD tengah melakukan tugas.
"Belum ada kesimpulan penyebab jatuhnya heli sebelum ada hasil investigasi, sementara kejadian ini adalah musibah," ujar dia.
FIRMAN HIDAYAT
Topik Terhangat
Korupsi Hambalang | SBY Vs Jokowi | Suami Ratu Atut Meninggal | Suap Akil Mochtar | Adiguna Sutowo |
Berita Terpopuler
Sepatu Balerina Hak Tipis Kesukaan Perempuan
8 Kebiasaan Penyebab Sakit Punggung
Kuasai Dua Bahasa Bisa Cegah Demensia
Depresi, Penyebab Kecacatan Tertinggi ke-2
Jenggot Kurangi Risiko Kanker Kulit