TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan pelambatan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan untuk mengurangi defisit transaksi berjalan. "Oleh sebab itu, pengetatan fiskal dan moneter harus dilakukan untuk mengerem pertumbuhan ekonomi," katanya di sela acara Mandiri Investment Forum 2013, Senin, 11 November 2013.
Menurut Chatib, defisit transaksi berjalan di kuartal ketiga tahun ini akan lebih rendah dari kuartal sebelumnya. Hal itu didorong oleh lebih sedikitnya impor minyak dan regulasi biodiesel. "Secara keseluruhan, current account deficit di 2014 akan berkurang US$ 3 miliar - US$ 4 miliar," ujarnya.
Chatib memaparkan, tahun depan pertumbuhan diprediksi akan berada di kisaran 5,5 persen. Sementara defisit APBN sebesar 1,69 persen dari PDB. Ia juga menjelaskan, pemerintah telah menyederhanakan regulasi untuk menarik lebih banyak investasi. "Juga yang terbaru revisi Daftar Negatif Investasi," kata dia.
Dengan pengetatan di sisi fiskal dan moneter, Chatib memperkirakan investasi akan berkurang. Meski begitu, konsumsi sektor swasta akan kembali menguat seiring dengan perbaikan ekonomi Amerika ."Ekspor ke Amerika akan kembali menguat," tuturnya.
RIRIN AGUSTIA
Berita Terpopuler
Ini Curhat Suami Mantan Hakim Vica kepada Tempo
Ical Bersedia Tanggung Utang Hikmat
Ratu Atut Histeris Saat Suami Masuk Keranda
Negara Tetangga Terlibat Kecelakaan MI-17 TNI?
5 Langkah Amankan Jaringan Wi-Fi
Situs Perselingkuhan Diblokir di Singapura