TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Industri Kreatif dan Penyelenggara Ekshibisi, Budiarto Linggowijono, memperkirakan perlambatan pertumbuhan ekonomi bisa mempengaruhi pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM). Selain itu, pertumbuhan sektor ini pada tahun depan bakal sangat bergantung pada situasi politik.
“Bisa saja berpengaruh, tergantung situasi politiknya,” ujar Budiarto ketika dihubungi Tempo, Minggu, 10 November 2013. Namun, secara umum, ia memprediksi kompetisi antar-industri kecil dan menengah tahun depan akan lebih sehat.
Sektor yang disebut-sebut sebagai tulang punggung perekonomian tersebut pun dipercaya bakal bertahan di tengah masa-masa perlambatan ekonomi tahun ini dan tahun depan. Pasalnya, sektor UKM terbukti dapat bertahan seperti yang terjadi pada masa krisis 1997 dan 2008.
Budiarto mencontohkan, UKM-UKM yang berada di luar Kota Jakarta biasanya lebih mampu bergerak sendiri. “Kadang tanpa bantuan pemerintah," katanya. Perkembangan UKM pun selama ini berjalan alami dan saling melengkapi antara produsen dan konsumen.
Sebelumnya, Associate Director UKM Center Universitas Indonesia, Dewi Meisari Haryanti, mengungkapkan UKM selama ini dalam realitasnya membuat perekonomian negara terus bergerak. Saat ini mayoritas atau 99 persen jenis usaha di Indonesia merupakan usaha mikro atau sektor informal. “Bisa dibayangkan, kalau mereka mati, perekonomian bisa chaos,” katanya beberapa waktu lalu.
Sayangnya, kendati berperan sebagai penopang perekonomian nasional, menurut Dewi, usaha kecil dan menengah belum menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, transaksi keuangan, perputaran uang, dan pertumbuhan kelompok usaha ini tidak tercatat resmi sebagai salah satu komponen penyumbang produk domestik bruto (PDB) negara.
MAYA NAWANGWULAN
Berita Lain:
Wartawan Bantah Terima Duit Korupsi Panwas Pemilu
Suami Hakim Vica Bantah Tak Beri Nafkah 15 Tahun
Ratu Hemas: Yogyakarta Disasar Agar Tak Toleran
Olahraga Selama Hamil Bagus bagi Otak Bayi
Jawara: Tomet Itu Penumpang di Dinasti Atut