Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suami Eddies Tersangka, Ali Masykur Temui Kapolri  

image-gnews
Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ali Masykur Musa. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ali Masykur Musa. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Pemeriksan Keuangan Ali Masykur Musa mengakui pernah menemui Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutarman untuk membahas kasus penipuan bisnis batu bara yang diduga dilakukan Ferry Ludwankara Setiawan. "Ya, saya bertemu Pak Sutarman," kata Ali, saat dikonfirmasi Senin, 11 November 2013.

Saat dikonfirmasi ihwal pertemuan itu pekan lalu, Ali tak memberi jawaban apa pun. Pesan pendek dan telepon tak dibalas. Setelah majalah Tempo pekan ini menulis kasus Ferry dan pertemuan dia dengan Kapolri, Ali baru mengakui bertemu Kapolri.

Pertemuan di ruang kerja Kapolri itu dilakukan pada Senin, 28 Oktober 2013, sekitar sembilan hari setelah Ferry ditangkap penyidik Polda Metro Jaya. Pekan sebelumnya, Ali juga menemui Kapolda Metro Jaya.

Ferry—suami artis Eddies Adelia—ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya dalam kasus penipuan senilai Rp 21,2 miliar. Ia dijerat dengan pasal penggelapan dan pencucian uang.

Ferry adalah Bendahara Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama. Di organisasi ini, Ali adalah ketua umumnya. Menurut Ali, kasus Ferry tidak terkait dengan ISNU dan pimpinannya. Dia menyebut itu urusan pribadi Ferry. “Siapa orang yang dia diajak kerja, kapan deal-nya, dan bagaimana bisnisnya, saya juga tidak tahu,” ujarnya.

Adapun korban penipuan adalah Apriyadi Malik, Wakil Bendahara Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia—organisasi sayap Partai Golkar. Apriyadi juga merupakan pengusaha periklanan.

Pada awal Juli lalu, Ferry dan Apriyadi menjalin bisnis pengiriman batu bara ke PT PLN Batubara. Untuk bisnis itu, Apriyadi mengaku sudah mengucurkan Rp 21,2 miliar ke Ferry. Belakangan, ternyata bisnis ini fiktif. Karena Ferry tak kunjung mengembalikan duit itu, pada 24 September, Apriyadi pun melaporkan Ferry ke Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.

Laporan itu dibuat setelah Apriyadi bertemu dengan Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Oegroseno. “Pak Oegro menyarankan saya membuat laporan ke Polda,” ujar Apriyadi saat ditemui Tempo, 30 Oktober 2013.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang penyidik menyebutkan nama Ali Masykur muncul dalam kasus ini setelah polisi memeriksa Erwin Hendrawin—tangan kanan Ferry—Oktober lalu. Kepada polisi, Erwin mengatakan, dirinya mendapat cerita dari Ferry, yang mengaku terus didesak Apriyadi agar modal bisnisnya dikembalikan. Padahal, kepada Erwin, Ferry mengklaim, “Uang dari Apriyadi sejumlah Rp 18 miliar diserahkan kepada Ali Masykur.”

Ali membantah keras tudingan itu. Dia juga membantah pertemuan dengan Sutarman sebagai upaya mempengaruhi proses hukum kasus itu. “Saya serahkan kepada prosedur hukum. Kami tidak dalam posisi mempengaruhi proses hukum kasus ini,” ujar Ali, yang kini mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat itu.

Menurut dia, bila ada aliran dana, akan sangat mudah bagi polisi untuk menemukannya. "Bagi polisi mudah sekali melacak uang larinya ke mana." (Baca: Kasus Penipuan Suami Eddies, Sekjen ISNU Diperiksa)

Sutarman juga membenarkan pernah bertemu dengan Ali, tapi dia membantah bahwa isinya membahas soal kasus Ferry. “Kalau soal pertemuan dengan anggota BPK di kantor saya sih iya memang ada. Hanya membahas ihwal pekerjaan," kata Sutarman kepada Tempo, usai ziarah di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Ahad, 10 November 2013. "Namun, soal lobi yang Anda tanyakan itu tidak ada sama sekali," ujar Sutarman, saat ditanya apakah benar Ali melobinya dalam kasus Ferry.

NURHASIM | TRI ARTINING PUTRI | REZA ADITYA | FEBRIYAN


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

1 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

4 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.


'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

4 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.


Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

9 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.


Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

10 hari lalu

Ilustrasi pemudik di stasiun Gambir. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

Berikut beberapa modus kejahatan yang kerap muncul saat musim mudik Lebaran, dari penipuan tiket hingga modus geser tas.


DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

12 hari lalu

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda (tengah), Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti (kedua kanan), Hetifah Sjaifudian (kedua kiri), Dede Yusuf (kanan), dan Abdul Fikri Faqih (kiri) memberikan keterangan pers terkait tragedi Kanjuruhan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 3 Oktober 2022. Tragedi Kanjuruhan menewaskan 125 orang dan lebih dari 300 orang terluka. TEMPO/M Taufan Rengganis
DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

Menurut Komisi X DPR RI, semestinya Kemendikbudristek memiliki unit reaksi cepat untuk menanggapi permasalahan ferienjob.


Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

13 hari lalu

Ghisca Debora Aritonang, terdakwa penipuan tiket Coldplay, meninggalkan ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, seusai mendapatkan vonis tiga tahun penjara, pada Rabu, 3 April 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Ghisca Debora Aritonang tiga tahun penjara, lebih rendah setahun dari tuntutan jaksa.


Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

13 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

Berikut tips transaksi keuangan di platform digital yang aman dari ancaman tindak kejahatan, terutama menjelang Lebaran seperti sekarang.


Antam Laporkan Mantan Karyawan yang Diduga Melakukan Penipuan Investasi Emas Miliaran Rupiah di Klaten

13 hari lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Mengacu data Antam, tercatat harga untuk emas 0,5 gram adalah Rp649.500, naik Rp3.000 dari harga kemarin.  TEMPO/Tony Hartawan
Antam Laporkan Mantan Karyawan yang Diduga Melakukan Penipuan Investasi Emas Miliaran Rupiah di Klaten

PT Antam telah melaporkan mantan karyawannya yang diduga melakukan penipuan investasi emas ke polisi. Belasan warga Klaten jadi korban.


Penipuan Investasi Emas oleh Bekas Karyawan PT Antam, 17 Orang Alami Kerugian hingga Rp 9,7 Miliar

14 hari lalu

Ilustrasi emas batangan. Sumber: Global Look Press / rt.com
Penipuan Investasi Emas oleh Bekas Karyawan PT Antam, 17 Orang Alami Kerugian hingga Rp 9,7 Miliar

Pelaku penipuan mengiming-imingi korban dengan diskon khusus karyawan sehingga harganya jauh di bawah harga pasaran emas PT Antam.