TEMPO.CO, Canberra - Pihak Australia akhirnya mengirim Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop untuk menyambut kedatangan Wakil Presiden Boediono di Canberra, Selasa, 12 November 2013. Semula Wapres hanya disambut Acting Protokol Negara Australia Lindsay Youman.
Perubahan protokoler ini diduga terkait dengan insiden penolakan perahu imigran gelap yang berisi 60 orang oleh Indonesia pekan lalu. Kapal imigran tersebut diselamatkan kapal perang Australia HMAS Ballarat.
Karena penyelamatan dilakukan di perairan Indonesia, Australia meminta Indonesia menerima para pencari suaka itu. Namun, Indonesia menolak. "Perahu mereka tak perlu diselamatkan karena kondisinya baik-baik saja," kata Deputi Sekretaris Wapres bidang Politik Dewi Fortuna Anwar di atas pesawat Indonesia 2, Selasa siang.
Akibat insiden itu, pemerintahan Abbot jadi bulan-bulanan pihak oposisi. Koran-koran Australia, mengutip oposisi, menyatakan Abbot kalah dalam diplomasi dengan Indonesia.
"Tampaknya, dengan penerimaan Julie Bishop, pemerintah Australia ingin menunjukkan bahwa hubungan kedua negara baik-baik saja," kata Dewi. Dampak perubahan protokoler itu, pesawat RI 2 yang seharusnya berangkat dari Perth menuju Canberra pukul 07.00, terlambat sekitar satu jam.
Setelah penolakan tersebut, para pencari suaka asal Iran dan Rohingya itu kemudian diangkut HMAS Ballarat ke Chrismast Island kemarin. Para pencari suaka itu termasuk perempuan, anak-anak, dan bayi.
Jumlah pencari suaka yang datang ke Australia sejak September mencapai 1,151 orang. Mereka tiba dengan 27 kapal dari Indonesia, Malaysia, dan Srilanka. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan sebelum Australia menerapkan Operation Sovereign Borders pada 18 September 2013.
Seperti dikutip the Australian, Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison menyatakan Indonesia sudah dua kali menolak pengiriman kembali manusia perahu ke perairan Indonesia.
Menurut Dewi, pemerintah Indonesia sebetulnya bersedia bekerja sama mengatasi masalah pencari suaka. "Namun, pihak Australia sebaiknya berkonsultasi dengan Indonesia," kata Dewi. Indonesia, ujar Dewi, berharap kedua negara bisa membina hubungan yang lebih baik.
MTQ
Berita terpopuler
Cerita Lengkap Megawati tentang Karier Jokowi
Marzuki: Tempo, Nanti Ketemu di Surga atau Neraka
Marzuki Alie: Kalau Suapnya Rp 1 T Baru Sebanding
Menteri UKM: Rakyat Tak Tahu Terima Kasih
Anak Pejabat yang Berurusan dengan Aparat
Misteri Bungker Kuno di Solo Mulai Terkuak
Ayu Ting Ting Hamil 7 Atau 4 Bulan?