TEMPO.CO, Jakarta - Dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan kedokteran umum untuk Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan yang menyeret Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan sebagai tersangka disebut sarat penyimpangan. Sumber Tempo di RSU Tangerang Selatan mengungkapkan, penyimpangan anggaran dilakukan melalui penggelembungan atau mark-up harga barang, termasuk inkubator perawatan bayi prematur.
Sumber tersebut mengatakan, ongkos pengadaan enam unit alat ultrasonografi dua dimensi di sejumlah puskesmas membengkak, dari seharusnya hanya Rp 250 juta menjadi Rp 500 juta per unit. Praktek serupa terjadi pada pembelian alat di ruang intensive care unit (ICU), ventilator ICU, dan monitor di unit gawat darurat yang harganya digelembungkan hingga tiga kali lipat. Selain melipatgandakan harga, pejabat Dinas Kesehatan membeli alat buatan Cina yang harganya lebih murah. “Ini terjadi pada meja operasi, lampu operasi, serta mesin anestesi,” katanya Ahad lalu.
Berikut ini beberapa alat kesehatan yang diduga menjadi permainan Wawan.
1. Ventilator
Fungsi: Alat bantu pasien yang gagal napas
Jumlah: empat unit, kondisi rusak
Merek: Avea, asal Amerika
Lokasi: Ruang perawatan bayi
Tahun pengadaan: 2012
Harga pasar: Rp 250 juta per unit
Harga setelah penggelembungan: Diduga Rp 600 juta per unit
2. Ultrasonografi (USG) Dua Dimensi
Fungsi: Pencitraan organ dalam, otot, struktur, dan luka patologi
Jumlah: enam unit
Merek: Asal Cina
Lokasi: Sejumlah puskesmas di Tangerang Selatan
Tahun pengadaan: 2012
Harga pasar: Rp 250 juta
Harga setelah penggelembungan: Diguga Rp 500 juta per unit
3. Inkubator
Fungsi: Alat untuk perawatan bayi prematur
Jumlah: 15 unit
Merek: delapan dari lokal, sisanya buatan Cina
Lokasi: Ruang instalasi gawat darurat
Tahun pengadaan: 2012
Harga pasar: Rp 3-5 juta
Harga setelah penggelembungan: Puluhan juta rupiah per unit
MUHAMMAD RIZKI | JONIANSYAH
Topik Terhangat
Korupsi Hambalang | SBY Vs Jokowi | Suami Ratu Atut Meninggal | Suap Akil Mochtar | Adiguna Sutowo
Baca lengkap
Kompasiana: Tulisan Jilbab Hitam Provokatif
Ini Kejanggalan Tuduhan Jilbab Hitam pada Tempo
Dituding Peras Mandiri, Ini Jawaban Tempo
Pemred Tempo Tampil Jenaka di Investor Summit
Mahasiswa UIN Juara Esay 'Menjadi Indonesia'