TEMPO.CO, Bogor - Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Dramaga Bogor, mencatat, secara klimatologi, hujan yang terjadi pada November ini merupakan puncak pertama dari datangnya musim hujan untuk wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. Bahkan puncak musim hujan yang kedua akan terjadi lebih ekstrem lagi dan datang pada awal tahun 2014 atau bulan Januari mendatang.
"Khusus untuk wilayah Bogor, Jakarta, Depok, bahkan menyeluruh di wilayah Jawa Barat, akan terjadi curah hujan di atas normal, dengan curah hujan lebih atau di atas 300 milimeter per bulan," kata Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor, Nuradi, kepada Tempo, Rabu, 13 November 2013.
Menurut dia, memasuki musim penghujan kali ini, curah hujan akan lebih ekstrem setiap harinya pada bulan November 2013. Pasalnya, diperkirakan hujan kali ini akan disertai angin kencang di beberapa tempat, seperti di wilayah Bogor bagian barat dan Bogor bagian selatan. "Tiupan angin kencang akan menyertai musim penghujan kali ini," kata dia.
Hal tersebut sudah dapat terlihat di beberapa kecamatan di wilayah Bogor bagian barat, seperti Kecamatan Pamijahan, Ciampea, dan Kecamatan Tenjolaya. Akibat tiupan angin puting beliung disertai hujan deras ini, ribuan rumah ambruk dan ratusan pohon tumbang, bahkan dua warga tewas tertimbun longsoran.
Angin puting beliung pun menyapu wilayah Bogor bagian selatan, di antaranya Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Caringin, yang menyebabkan puluhan pohon tumbang dan menimpa rumah penduduk. "Intinya, musim hujan pada akhir tahun 2013 dan awal 2014 di wilayah Bogor dan sebagian besar daerah Jawa Barat sudah mulai, diperkirakan sifat hujan di atas normal," kata Nuradia.
Adapun petugas jaga Bendung Katulampa Kota Bogor, Andi Sudirman, mengatakan ketinggian air di Bendung Katulampa mulai Selasa hingga Rabu, 13 November 2013, terpantau di bawah normal. Pasalnya, berdasarkan pantauan di papan mercu yang terpasang di bendung, ketinggian air Ciliwung hanya 30 sentimeter.
"Meski hujan deras melanda wilayah Kota Bogor, tetapi ketinggian air Ciliwung masih 30 sentimeter. Hal tersebut disebabkan di daerah hulu atau puncak hanya terjadi hujan kecil, sehingga tidak berpengaruh terhadap ketinggian air di Bendung Katulampa," kata dia
M SIDIK PERMANA
Terpopuler
Ini Kejanggalan Tuduhan Jilbab Hitam pada Tempo
Dituding Peras Mandiri, Ini Jawaban Tempo
Mandiri Ungkap Kebohongan Jilbab Hitam
Kompasiana: Tulisan Jilbab Hitam Provokatif
Protes, Pria Ini Paku Penisnya di Trotoar
Ucapan Talak Enji Berawal dari Sini