TEMPO.CO, Canberra - Perdana Menteri Australia Tony Abbot menginginkan makin banyak turis Indonesia ke negaranya. "Sebaliknya, kami akan makin banyak mengirim pelajar atau mahasiswa ke Indonesia," katanya ketika meresmikan Pusat Studi Australia-Indonesia di gedung parlemen Australia, Rabu siang.
Pada 2011, turis Indonesia ke Australia mencapai 140.400 orang. Tahun berikutnya naik 3,7 persen menjadi 145.600 orang. "Ada iming-iming dari pemerintah Australia kepada wisatawan kita," kata seorang staf Kedutaan Indonesia di Canberra.
Salah satunya, kata dia, adalah memberikan kemudahan soal visa kerja kepada turis Indonesia. "Tahun lalu, hanya ada 100 kesempatan. Tahun ini, jumlahnya ditingkatkan menjadi 1.000 orang," katanya.
Pada saat yang sama, Abbott berjanji akan mengirim makin banyak pelajar dan mahasiswa ke Indonesia. Dalam kunjungan ke Indonesia belum lama ini, Abbott menyatakan akan menghidupkan kembali Colombo Plan.
Melalui program yang diperbarui itu, Australia akan membiayai pelajar, mahasiswa, dan kalangan akademisi untuk belajar bahasa Indonesia dan tentang Indonesia di Indonesia. Diharapkan dengan adanya beasiswa itu akan banyak mahasiswa yang ke Indonesia.
Data Atase Pendidikan Kedutaan Besar RI di Canberra menunjukkan, tahun lalu hanya ada 50 mahasiswa Australia di Indonesia. Bandingkan dengan jumlah pelajar dan mahasiswa Indonesia yang belajar di Negeri Kanguru yang mencapai 17.514 orang.
MTQ (Canberra)