Setelah 23 Tahun, Honda Bangun Pabrik di Jepang  
Reporter: Tempo.co
Editor: Fery Firmansyah
Rabu, 13 November 2013 18:15 WIB
REUTERS/Tyrone Siu
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah 23 tahun, Honda Motor Co membangun kembali pabrik di kampung halamannya, Jepang. Proyek ini lantas dinilai nyeleneh lantaran upah buruh di Jepang sangat mahal dan permintaan domestiknya melemah.

Wall Street Journal mengabarkan, pada pekan pertama November 2013, Honda membangun pabrik perakitan mobil yang dilengkapi teknologi canggih. Pabrik bernama Yorii tersebut berlokasi di Saitama, wilayah sebelah selatan Tokyo. Terletak di puncak sebuah gunung kecil, pabrik Yorii dilengkapi dengan mesin dan perlengkapan paling mutakhir dengan sembilan proses produksi. Padahal, pabrik Honda Sayama yang berusia 50 tahun hanya melewati satu proses produksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peranti yang melengkapi pabrik tersebut di antaranya robot yang mampu memasang panel instrumen, kursi, ban, serta sistem suspensi. Ada juga robot pengelas berkecepatan tinggi membentuk rangka dan mesin hemming yang menghasilkan pintu dan atap. Proses stamping alias pencetakan logam pun memakai teknologi canggih. Pabrik ini memangkas 9 persen proses normal dan memangkas waktu tunggu 18 persen.

Menurut Direktur Operasi Pabrik Yorii, Takehiro Ono, alasan utama pembukaan pabrik ini yaitu untuk menyempurnakan teknik produksi baru bagi kegiatan produksi di luar negeri. Menurut dia, apa yang dipelajari di pabrik Yorii bisa diterapkan secara efektif pada fasilitas produksi di luar negeri. “Kami membangun pabrik ini untuk kepentingan masa mendatang,” ujarnya.

Kono menargetkan model pabrik ini bisa mengurangi ongkos pembuatan kendaraan mungil hingga 30 persen. Kendaraan jenis ini akan dibuat di Meksiko, Cina, India, dan Indonesia. Dengan perlengkapan berteknologi tinggi, nilai investasi global Honda diperkirakan akan menurun karena ada pengurangan karyawan dan lini produksi.

Meski upah buruh di negara berkembang relatif rendah, Kono lebih memilih untuk menerapkan teknologi mutakhir. Sebab, saat upah mulai naik, teknologi manufaktur canggih bisa membantu pabrik di negara berkembang untuk berproduksi secara efisien.

FERY FIRMANSYAH

TerpopulerMandiri Ungkap Kebohongan Jilbab Hitam KPK Sita Buku Yasin Anas-Athiyah, Tolak Yasin Ibas   Bukti Jokowi Sakti, Acara SBY Jadi Tertutup   Shela Sempat Dengar Gaya Hidup Mewah Enji   Curhat Jokowi Saat Pertama ke Jakarta   Bank Mandiri Tegaskan Tulisan Jilbab Hitam Bohong   Ahok Senang Pejabat PPD Ditangkap 

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi