TEMPO.CO, Mataram - Sebanyak 34 tenaga kerja Indonesia asal Nusa Tenggara Barat yang overstay di Arab Saudi tiba di Mataram, Kamis, 14 November 2013. Di antara 34 TKI itu, terdapat empat anak. “Ada sekitar 34 TKI yang mayoritas perempuan,” kata Sahrun, petugas BP3TKI (Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) Mataram, ketika dihubungi Tempo, Kamis, 14 November 2013.
Para TKI dideportasi menggunakan pesawat Garuda Indonesia yang dibiayai Pemerintah Indonesia hingga Bandara Soekarno-Hatta.Selanjutnya, mereka menggunakan bus menuju NTB. Para TKI itu berasal dari Bima, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Utara.
Staf Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sumbawa, Ida Farida, mengatakan ada enam tenaga kerja asal daerahnya. “Kami akan jemput di Pelabuhan Tano (Sumbawa) dan langsung mengantar mereka ke rumah masing-masing,” kata Ida, Kamis, 14 November 2013.
Jumlah TKI overstay di Arab Saudi yang siap dideportasi kini mencapai 7.885 orang. Mereka ditampung di Tarhil Sumayshi atau tempat detensi imigrasi di Jeddah. Para TKI itu tidak mendapat dokumen amnesti dalam Program Perbaikan Status Ketenagakerjaan yang dicanangkan Pemerintah Arab Saudi sejak Mei hingga November 2013.
Setidaknya saat ini ada 101.067 TKI yang memohon penerbitan dokumen amnesti. Dari jumlah itu, hanya 17.306 yang mendapatkan dokumen dan bekerja kembali di Arab Saudi. Adapun 70 ribu orang lainnya terancam dideportasi.
AKHYAR M NUR