TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Utama PT Kernel Oil Ptd Ltd Widodo Ratanachaitong selalu meminta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) untuk memenangkan perusahaannya dalam setiap tender. Hal ini disampaikan Maulana Yahya Abas, pegawai PT Kernel, saat bersaksi di persidangan terdakwa kasus suap SKK Migas, Simon Gunawan Tanjaya. Simon adalah Komisaris PT Kernel.
"Pak Widodo ingin menang terus, ini disampaikan Pak Popi (Popi Ahmad Nafis, mantan pejabat SKK Migas) ke Pak Simon," kata Maulana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 14 November 2013. Menurut dia, permintaan ini selalu diajukan sejak Agustus 2012. Namun, Maulana tidak tahu pasti apa yang ditawarkan Simon ke Popi.
Sebelum Agustus 2012, Maulana juga pernah diajak Simon bertemu Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini (kini mantan ketua) di sebuah restoran Sunda di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. "Diminta Widodo bertemu beliau (Rudi)," ujarnya. Dalam pertemuan tersebut, Rudi menyampaikan ke Simon ada satu lapangan minyak yang akan dijual.
Setelah itu, Maulana menuturkan, Simon menunjukkan dokumen yang berisi harga-harga penawaran tender BP Migas (nama lama SKK Migas). "Simon ditugaskan Widodo membuat dokumen penawaran," kata dia. Pada waktu membuat dokumen penawaran, menurut Maulana, Simon juga membuat ketikan yang mirip faksimili undangan penawaran dari BP Migas.
Dikatakan Maulana, Simon mengantarkan langsung dokumen penawaran ke Popi sebagai dokumen penawaran tender 2012. "Simon mengantarkan penawaran tender yang disetujui Widodo langsung ke Popi," ujarnya. Namun, ia tidak mengetahui apakah dokumen tersebut jadi diserahkan ke Popi atau tidak.
"Saya tahunya hanya dari komunikasi saja sebelum Simon berangkat," tutur dia. Popi Ahmad Nafis, mantan Kepala Divisi Komersialisasi Gas SKK Migas, menampik pernah menerima penawaran tender secara langsung. "Semua penawaran dikirim melalui faks, tidak bisa diserahkan langsung," kata dia.
Popi, yang kala itu menjabat ketua tim penunjukan pemenang tender, membenarkan Widodo pernah menghubunginya untuk selalu dimenangkan dalam setiap tender. "Iya, Widodo telepon ke saya. Pak gimana, menangin dong, Pak," ujar Popi menirukan perkataan Widodo. Popi mengaku saat itu menjawabnya tergantung penawaran dari perusahaannya saat tender.
Seperti diketahui, Widodo merupakan Komisaris Kernel Oil Pte Ltd Singapura yang mengikuti beberapa tender di SKK Migas. Widodo juga pemilik Kernel Indonesia, Fortek Thailand Co. Ltd, dan Fossus Energy Ltd.
Fossus Energy juga beberapa kali menjadi pemenang lelang terbatas minyak mentah dan kondensat bagian negara di SKK Migas. Kernel diduga menyuap Rudi Rubiandini sebesar Sin$ 200 ribu dan US$ 900 ribu.
LINDA TRIANITA
Berita Terpopuler:
Anggita Sari: Ibu Enji Istri Kedua Eks Kapolri
Ahmad Dhani Mengaku Bangkrut Gara-gara Kasus AQJ
Aneh, PPP Tak Mau Suap Gedung DPR Dibawa ke KPK
Dahlan: Marzuki Alie Minta Teuku Bagus Dipecat
Kevin Aprilio Diduga Tipu Artis Orbitannya
Cerita Ganjar tentang Gubernur 'Bodoh'
Nazar: Uangnya Anas Triliunan Rupiah