Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengungsi Syiah Masih Diisolasi di Pengungsian  

image-gnews
Sejumlah santri berteriak di depan polisi Dalmas yang menjaga GOR pengungsian Syiah di alun alun Wijaya Kusuma, Sampang, Madura, (20/6). Santri dari Badan Shilaturrahmi Ulama Pesantren Madura menolak keberadaan warga Syiah di madura. TEMPO/Fully Syafi
Sejumlah santri berteriak di depan polisi Dalmas yang menjaga GOR pengungsian Syiah di alun alun Wijaya Kusuma, Sampang, Madura, (20/6). Santri dari Badan Shilaturrahmi Ulama Pesantren Madura menolak keberadaan warga Syiah di madura. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Sidoarjo - Setelah gagalnya “evakuasi” pengungsi Syiah ke Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, nasib para pengungsi Syiah Sampang di pengungsian rumah susun Pasar Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo, terisolasi dari dunia luar. Para pengungsi dilarang berbincang dengan pihak luar, termasuk awak media massa.

Pantauan Tempo, aparat TNI, Satpol PP, dan satpam nimbrung di pos penjagaan utama. Namun, Tempo berhasil nyelonong masuk ke rusun pengungsi Syiah lewat pintu penjagaan. Para ibu dan remaja putri pengungsi Syiah hanya duduk-duduk lesehan sambil berbincang. Sebagian pengungsi memasak di dapur umum.

Salah seorang wanita pengungsi Syiah mengatakan, setiap hari, aktivitas pengungsi di rusun hanya duduk-duduk dan memasak. Bagi pengungsi yang buta huruf, ada kelas khusus. Dari 212 jiwa pengungsi Syiah, sekitar 50 jiwa buta huruf. "Sekarang yang buta huruf sudah bisa baca-tulis. Setiap hari, ya, begini aktivitasnya," kata dia, yang enggan disebutkan namanya, kepada Tempo, Kamis, 14 November 2013.

Budi daya sawi di belakang rusun juga tidak menunjukkan perkembangan positif. Belum ada yang tertarik membeli hasil budi daya sawi pengungsi Syiah. Mereka hanya berharap pemerintah segera membawa pulang para pengungsi ke kampung halaman di Kabupaten Sampang.

Romli, seorang pengungsi Syiah, mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah sepakat membangun rumah baru di desa asal para pengungsi. Kesepakatan ini diteken sekitar awal November 2013 atau sebelum isu relokasi 19 KK mencuat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Romli mengatakan dirinya dan warga lain menolak dipaksa meneken surat relokasi ke Asrama Haji Sukolilo. Romli menegaskan, tidak ada perpecahan internal pada 69 KK pengungsi Syiah. "Saya menolak, saya hanya ingin pulang ke tempat asal," kata dia kepada Tempo.

Tak lama berbincang, seorang wanita pengungsi Syiah mengabarkan kepada Tempo untuk segera meninggalkan tempat pengungsian. Alasannya, seorang satpam mengetahui kehadiran Tempo. Bila Tempo tidak segera pergi, ia cemas terjadi insiden kekerasan fisik. "Mas, segera pergi sekarang. Satpam tahu kehadiran Anda, cepat pergi saja," kata dia kepada Tempo.

Kepada Tempo, satpam melarang kehadiran media massa di area pengungsian Syiah. "Sudah perintah atasan, tidak boleh ada media meliput," kata satpam itu.

DIANANTA P. SUMEDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

3 hari lalu

Jamaah haji mengelilingi Ka'bah, 1 Juli 2022. REUTERS/Mohammed Salem
23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.


Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

4 hari lalu

Petugas melayani umat Islam yang membayar zakat fitrah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis, 4 April 2024.. Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Masjid Istiqlal membuka layanan pembayaran zakat fitrah berupa 3,5 liter beras atau uang senilai Rp50.000 yang berlangsung hingga malam takbiran. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.


Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

15 hari lalu

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Penglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memberikan keterangan kepada wartawan usai acara buka puasa bersama TNI-Polri di Jakarta, Selasa, 2 April 2024. ANTARA/Laily Rahmawaty
Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.


Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

16 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?


Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

17 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama


Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

18 hari lalu

Umat muslim jamaah Masjid Aolia bersiap untuk melaksanakan ibadah Salat Idul Fitri di Giriharjo, Panggang, Gunung Kidul, D.I Yogyakarta, Jumat, 5 April 2024. Jamaah Masjid Aolia menetapkan jatuhnya 1 Syawal 1445 H pada Jumat (5/4/2024) didasari petunjuk dari pimpinan jamaah Masjid Aolia, KH Raden Ibnu Hajar Sholeh atau yang biasa dikenal dengan nama Mbah Benu. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?


BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

21 hari lalu

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham (tengah)/Tempo-Mitra Tarigan
BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.


Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

25 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

Kemenag mewajibkan calon pengantin ikut bimbingan perkawinan. Jika tidak, pengantin tak bisa mencetak buku nikah.


Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

34 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

Tercapai tiga rekomendasi yang disepakati 13 PTKH.


Ditjen Bimas Hindu Bahas Juknis Pelaksanaan Pendidikan Widyalaya

36 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Bahas Juknis Pelaksanaan Pendidikan Widyalaya

Ditjen Bimas Hindu berupaya menyelesaikan 13 regulasi turunan dari Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2024 tentang Pendidikan Widyalaya.