TEMPO.CO, Jakarta - Para pedagang di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menolak rencana renovasi total bangunan pasar yang akan dilakukan pemerintah DKI Jakarta. Alasannya, mereka tidak ingin bangunan pasar disatukan denganrumah susun terpadu. Mereka khawatir aktivitas penghuni rusun justru menimbulkan masalah bagi pedagang.
Gubernur Joko Widodo mengatakan, dirinya heran dengan penolakan itu. Bahkan dia tidak mengerti alasan pedagang yang merasa terancam oleh keberadaan penghuni rusun. "Padahal sebenarnya itu kan sama saja menyediakan pembeli tetap untuk para pedagang, penghuni rusun pasti berbelanja ke bawah," ujar Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu, 13 November 2013.
Untuk menyamakan persepsi, Jokowi berencana mengajak pedagang untu berdiskusi tentang masa depan Pasar Minggu. Sebab, tanpa dukungan pedagang, "Pemerintah tak akan bisa memulai renovasi bangunan Pasar Minggu," katanya.
Direktur Utama PD Pasar Jaya, Djangga Lubis juga belum bisa memastikan waktu renovasi Pasar Minggu. "Bangunan sebesar ini butuh perencanaan yang matang, tidak bisa dalam waktu dekat," katanya di kawasan Blok G Pasar Tanah Abang.
Sebelumnya, diberitakan bahwa perwakilan pedagang Pasar Minggu menyampaikan unek-unek mereka kepada Gubernur. Mereka mengaku senang karena pedagang kaki lima sudah dipindahkan ke dalam pasar. Namun mereka meminta kepastian waktu renovasi bangunan.
ANGGRITA DESYANI
Berita Metropolitan Terpopuler:
Curhat Jokowi Saat Pertama ke Jakarta
Kevin Aprilio Diduga Tipu Artis Orbitannya
Jokowi Bisa Senyum Puas Ketika Sidak di Kalibata
Terkena Proyek JORR W2, Warga Terima Duit Hari Ini
Kuis Jokowi: Gimana Cara Jaga Kebersihan Pasar?
Rencana Kurangi Banjir dengan Sumur Resapan
Sehari Ada 100 Pengendara Terjaring Razia Busway