TEMPO.CO, Jakarta - Katalis positif yang datang dari bursa regional membuat indeks kembali menguat setelah terkoreksi tiga hari berturut-turut.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini naik 65,48 poin (1,52 persen) ke level 4.367,37.
Head of Research PT BNI Securities, Norico Gaman, mengatakan indeks langsung bergerak ke zona positif mengikuti apa yang terjadi di bursa Asia. "Sentimen positif dari penutupan bursa Wall Street kemarin memicu aksi beli di pasar regional Asia, termasuk Indonesia."
Pernyataan Janet Yellen di hadapan Kongres Amerika Serikat yang menyatakan akan mendukung kelanjutan program stimulus kuantitatif (QE3) direspons positif oleh pasar. Janet akan menjabat gubernur bank sentral Amerika (The Fed) menggantikan Benjamin Bernanke yang masa jabatannya habis pada 31 Desember 2013.
Pernyataan tersebut meredakan kekhawatiran pasar terhadap spekulasi pengurangan jumlah stimulus The Fed seperti yang diisukan selama ini. Adanya kepastian stimulus ditambah membaiknya data produk domestik bruto Jepang triwulan ketiga mendorong penguatan IHSG.
Meski demikian, Norico menilai kenaikan IHSG lebih dipengaruhi oleh faktor sentimen eksternal. Di dalam negeri, sentimennya cenderung negatif karena data defisit neraca berjalan yang mencapai 3,5 persen dari PDB. "Idealnya, defisit neraca berjalan berada di bawah 3 persen dari PDB agar tidak terlalu membebani rupiah," ujar dia.
Saham blue chip kembali menjadi penggerak indeks seperti Bank Mandiri, Bank BRI, Astra Internasional, Telkom Indonesia, dan Lippo Karawaci. Asing masih mencatat nett sell Rp 140 miliar.
Bursa regional serentak menguat hingga 16.20 WIB. Nikkei 225 menguat 2,12 persen ke 14.876.41, Hang Seng naik 0,82 persen ke 22.649,15, Strait Times menguat 0,77 persen ke 3.191,08, dan bursa Korea naik 0,20 persen ke 1.967,56.
PDAT | M. AZHAR