TEMPO.CO, Banyuwangi - Kapasitas Bandar Udara Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akan diperbesar pada 2014 mendatang. Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemkab Banyuwangi mengalokasikan anggaran sebesar Rp 55 miliar untuk pembesaran bandara di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi tersebut.
Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Udara Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Banyuwangi Ali Ruchi mengatakan bandara akan diperbesar dari berkapasitas 100 penumpang menjadi 300 penumpang. "Targetnya akhir 2014 sudah selesai," kata Ali Ruchi kepada Tempo, Kamis, 14 November 2013.
Pembesaran kapasitas bandara itu dibiayai APBD Jawa Timur yang menyumbang Rp 30 miliar dan Pemkab Banyuwangi yang mengalokasikan Rp 25 miliar. Menurut dia, Banyuwangi akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi Jatim pada 2015, sehingga infrastruktur bandara harus siap sebelum Porprov berlangsung.
Kepala Bandara Banyuwangi Andy Hendra Suryaka mengatakan bahwa dalam tiga tahun terakhir jumlah penumpang di Bandara Blimbingsari meningkat pesat. Pada 2011, jumlah penumpang tercatat 3 ribu orang. Pada 2012, jumlahnya telah mencapai 24 ribu orang. Hingga September 2013, jumlah penumpang melesat ke angka 35 ribu orang.
Dengan tren kenaikan penumpang ini, kata Andy, Bandara Blimbingsari membutuhkan perluasan. Apalagi pada Desember mendatang, maskapai Garuda Indonesia berencana untuk membuka rute ke Banyuwangi. "Dengan kapasitas saat ini, terminal bandara sangat padat dan tak nyaman," kata dia.
Rencananya, terminal bandara yang saat ini hanya 240 meter persegi diperluas hingga menjadi 3.500 meter persegi. Fasilitas publik yang ditambah antara lain check in counter dari 2 unit menjadi 8 unit, kantor maskapai, dan kafe. Ruang tunggu juga akan diperluas.
Desain bandara secara umum berkonsep hijau. Pemkab Banyuwangi menunjuk arsitek Andra Matin untuk mendesain bandara yang beroperasi sejak akhir 2010 ini. Menurut Andy, selain perluasan pada sisi darat, Kementerian Perhubungan akan melakukan perbaikan pada sisi udara seperti pengerasan landasan pacu dan penambahan kelengkapan navigasi. APBN 2014 rencananya akan mengucurkan anggaran Rp 25 miliar untuk proyek ini.
Bandara Blimbingsari mulai beroperasi Desember 2010 dengan maskapai penerbangan pertama Sky Aviation. Pesawat yang dioperasikan berjenis Grand Caravan dengan kapasitas 9 kursi. Maskapai melayani rute Banyuwangi-Surabaya.
Kemudian pada 18 Agustus 2011, maskapai Merpati Airlines membuka rute yang sama. Di belakangnya, maskapai Wings Air membuka rute pada 7 Maret 2012. Hingga saat ini, hanya Wings Air dengan pesawatnya, ATR-72, yang bertahan dengan rute pergi-pulang Surabaya-Banyuwangi.
IKA NINGTYAS