TEMPO.CO, Manchester - Bek Manchester United, Phill Jones, mengaku sangat kecewa saat tim nasional Inggris gagal lolos dari babak penyisihan grup Euro 2000. Jones, yang saat itu baru berusia delapan tahun, mengaku menangis karena hasil buruk diperoleh The Three Lions dalam kejuaraan yang diselenggarakan di Belgia dan Belanda tersebut.
Inggris saat itu hanya finis di posisi ketiga Grup A Euro 2000, kalah dari Portugal yang menempati peringkat pertama dan Rumania yang berada di posisi kedua. "Euro 2000 adalah kenangan pertama saya saat Inggris bermain di kejuaraan besar. Namun saya menangis di belakang pekarangan rumah ketika mereka tersingkir," kata Jones.
Jones semakin jatuh cinta dengan timnas negaranya saat mereka bermain di Piala Dunia 2002. Meskipun Inggris kembali gagal menjadi juara, Jones mengaku sangat menikmati keikutsertaan Inggris di Piala Dunia. "Piala Dunia 2002, saya ingat ketika pergi ke sekolah dan membawa drum saat menonton pertandingan bersama-sama," ucapnya.
"Kami sangat senang bisa merasakan euforia tersebut. Memang saya belum bermain, tapi Anda harus merasakan suasananya. Inggris di kejuaraan itu adalah kenangan besar, dan saya suka menonton mereka dengan membawa bendera dan segala atribut lainnya," ungkap Jones.
Saat ini Jones sudah berusia 21 tahun dan sudah delapan kali memperkuat timnas Inggris. Jones pun menjadi salah satu pemain yang turut membawa Inggris lolos ke Piala Dunia 2014. Jones mengharapkan nasib Inggris kali ini lebih beruntung dari sebelumnya.
"Saya pikir kami telah cukup berkembang pesat dalam lima atau enam tahun terakhir. Kami sudah bermain baik dalam beberapa pertandingan terakhir dan mendapat banyak hal positif. Tapi kami harus memiliki mental yang bagus juga," kata Jones.
MIRROR | JOKO SEDAYU
Baca Juga:
Liga Inggris | Liga Spanyol | Liga Italia | Liga Champions | Piala Dunia 2014 | Transfer Pemain
Berita Terpopuler:
Ini Kata Zanetti Soal Pelatih dan Presiden Inter
Moratti Bisa Kembali Kuasai Saham Inter Milan
Messi, Tuhan di Camp Nou
Real Madrid Tambah Gaji Pepe
Dikritik di Buku, Gerrard Malah Puji Ferguson