TEMPO.CO, Jakarta - Program pelatihan bulu tangkis di Indonesia akan distandarkan agar pemain yang dihasilkan klub-klub sesuai dengan keinginan pemusatan latihan nasional (pelatnas). Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Rexy Mainaky mengungkapkan rencana itu, Kamis, 14 November 2013.
“Secara bertahap akan kami terapkan mulai dari Pengurus Provinsi PBSI sampai ke klub,” kata Rexy di Sekretariat PP PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Kamis, 14 November 2013.
Secara tidak langsung, menurut dia, dengan menjalankan program bersama maka pelatnas menjadi tersebar hingga ke klub-klub. Rexy menambahkan, tahap pertama yang akan dilakukan adalah memberikan pelatihan kepada para pelatih. Selanjutnya, para pelatih bakal memiliki sertifikat.
“Pada tahap awal mungkin hanya diterapkan di beberapa daerah dan klub yang selama ini konsisten menyumbangkan pemain untuk timnas,” kata Rexy.
Jika program pusat pelatihan sudah tersebar merata ke daerah, PBSI tidak akan melepas pengawasannya. Peraih medali emas pada Olimpiade Atlanta 1996 ini menyatakan PP PBSI akan memberikan target kepada klub sebagai tolak ukur keberhasilan. “Misalnya dalam tiga tahun sudah ada pemain yang berprestasi,” tuturnya.
PBSI juga akan mengurangi penghuni pelatnas Cipayung mulai 2014, dari 83 pemain menjadi sekitar 50. Komposisi pemain saat ini, kata Rexy, dinilai tidak ideal bila dibandingkan dengan prestasi yang diraih. Di mata Rexy, pelatnas harus diisi oleh pemain yang memiliki mental juara. “Yang bagus, sih, banyak,” ucap Rexy.
ADITYA BUDIMAN
Terpopuler
Ahmad Dhani Mengaku Bangkrut Gara-gara Kasus AQJ
Nazar: Uangnya Anas Triliunan Rupiah
Dahlan: Marzuki Alie Minta Teuku Bagus Dipecat
Cerita Ganjar tentang Gubernur 'Bodoh'