TEMPO.CO, Kairo - Presiden Mesir terguling, Muhamad Mursi, mengaku diculik anggota militer dan orang-orang yang menyingkirkannya dari kekuasaan. "Mereka merupakan pengkhianat bangsa."
Pernyataan Mursi tersebut disampaikan oleh para relawan hukum --bukan pengacara Mursi-- kepada para wartawan dalam acara jumpa pers, Rabu, 13 November 2013, sehari setelah mereka bertemu Mursi dalam penjara.
Mursi mengatakan, dia bermaksud menggugat petinggi militer dan orang-orang yang membuat kondisi Mesir tidak stabil. "Kudeta militer harus ditiadakan dan orang-orang yang menimbulkan pertumpahan darah di Mesir harus bertanggung jawab."
Dalam suratnya, Mursi menerangkan bahwa dia diculik dan ditahan oleh Pengawal Republik pada 2 Juli 2013, sehari sebelum secara resmi dikudeta oleh militer. "Saya ditahan di pangkalan Angkatan Laut selama empat bulan," tulisnya di surat tersebut.
Selanjutnya, Mursi dipindahkan ke penjara dengan pengawasan keamanan maksimum di Alexandria pada 4 November 2013 setelah dia disidang untuk pertama kalinya lantaran didakwa menghasut pendukungnya untuk membunuh demonstran pada Desember 2012.
Mohamed al-Damati, salah seorang pengacara Mursi, menguraikan, "Presiden berencana menggugat aksi kudeta terhadap dirinya, dan segera membentuk tim pembela."
Mursi sejauh ini tidak sepakat dengan para pengacara yang mewakilinya dirinya di pengadilan yang akan digelar pada 8 Januari 2014. Koresponden Al-Jazeera di Kairo, Rory Challands, melaporkan, "Dia mengatakan bahwa pengadilan terhadap dirinya tidak sah dan tak berwenang mengadili."
AL-JAZEERA | CHOIRUL