TEMPO.CO, San Diego – Empat marinir Amerika Serikat tewas saat membersihkan area yang digunakan untuk latihan peledakan di Kamp Pendleton, dekat Kota San Diego, selatan California, Rabu lalu. Area yang disebut tempat latihan Zulu ini memang merupakan daerah berbahaya karena adanya meriam dan bahan peledak.
Juru bicara Marinir AS, Letnan Ryan Finnegan, mengatakan insiden ini terjadi saat keempat korban tengah membersihkan sebuah meriam. Ternyata di dalam meriam itu masih terdapat mortar yang belum berhasil diledakkan. Finnegan menegaskan penyebab insiden masih diselidiki secara mendalam dan nama-nama korban hingga kini belum diumumkan kepada publik.
"Kami menyampaikan doa dan bela sungkawa kepada keluarga marinir yang tewas hari ini dalam insiden tragis ini. Prioritas utama kami adalah memberikan dukungan kepada keluarga korban pada masa-masa sulit seperti sekarang ini," kata komandan Korps Marinir AS, Brigadir Jenderal John W Bullard.
Kamp Pendleton merupakan markas bagi 70 ribu anggota Marinir AS di wilayah barat.
Insiden yang berujung maut ini terjadi setelah setelah insiden ledakan mortir menewaskan tujuh Marinir AS saat latihan di Nevada, AS, pada delapan bulan lalu. Hasil penyelidikan militer saat itu menunjukkan bahwa kesalahan manusia merupakan penyebab utama insiden tersebut.
Salah satu Marinir AS mengoperasikan tabung mortir ukuran 60 mm dengan amunisi tanpa mengikuti prosedur yang benar. Hal ini berujung pada terjadinya ledakan besar saat mortir ditembakkan.
L BBC | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI