TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional menemukan tiga zat baru yang memiliki kandungan narkotik berbentuk lembaran kertas menyerupai Lysergic Acid Diethylamide (LSD). Juru bicara BNN, Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto, mengatakan narkotik jenis LSD yang beredar di Indonesia selama ini mengandung zat lisergida.
"Tapi, dalam uji laboratorium BNN, tim menemukan ada kandungan berbeda dalam narkotik jenis kertas itu, yakni 25C-NBOMe, 25B-NBOMe, dan 25I-NBOMe," kata Sumirat di kantornya, Jumat, 15 November 2013.
Sumirat menjelaskan, senyawa 25C-NBOMe dan 25I-NBOMe merupakan turunan dari fenetilamine dan memiliki efek psychedelic atau reaksi menenangkan, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat mengakibatkan tidak sadarkan diri. Sedangkan senyawa 25B-NBOMe memiliki efek halusinogen. "Zat ini juga merupakan pengembangan atau turunan dari fenetilamine (2CB)," ujarnya.
Menurut Sumirat, sampel 25C-NBOMe didapat tim uji laboratorium BNN dari pengungkapan kasus oleh Direktorat Penindakan dan Pengejaran Deputi Pemberantasan BNN bekerja sama dengan petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat, 8 November 2013. Sedangkan sampel 25I-NBOMe didapatkan dari laporan masyarakat yang datang ke BNN pada 10 Oktober lalu.
Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri juga menemukan zat serupa dalam pengungkapan kasus di Perumahan Mahkota Mas, Cikokol, Tangerang. "Bareskrim memberikan sampel barang itu kepada BNN untuk diperiksa. Hasilnya, barang bukti berbentuk kertas itu mengandung senyawa lainnya, yakni 25B-NBOMe," kata Sumirat. (Baca berita-berita tentang Narkoba di sini)
Belum terdaftar di UU Narkotik