TEMPO.CO, Jakarta - Calon anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangka Belitung didominasi caleg yang berpendidikan SMA. "Dari 516 caleg yang mendaftar untuk DPRD Bangka Belitung, 290 caleg hanya tamatan SMA. Sisanya pendidikan diploma, sarjana dan pascasarjana," ujar Kepala Divisi Teknis Penyelenggaraan Komisi Pemilihan Umum Bangka Belitung, Guit Cardi, dalam keterangan persnya, Jumat, 15 November 2013.
Dikatakan dia, pro-kontra terhadap latar pendidikan caleg DPRD provinsi dinilai sebagai bentuk kepedulian masyarakat terhadap kualitas wakil mereka di legislatif. "Semuanya kita serahkan kepada masyarakat yang memilih pada pemilu legislatif 9 April 2014 mendatang," ujar dia.
Menanggapi masalah ini, Direktur Lintas Demokrasi Lokal (LIDAL) Bangka Belitung, Anugra Bangsawan, menunjukan kinerja anggota legislatif yang berpendidikan di atas SLTA/sederajat pada kenyataannya kurang optimal.
"Bagi sebagian kalangan masyarakat, banyaknya caleg lulusan SLTA/sederajat masih diragukan kualitas kerjanya. Asumsi tersebut diperkuat dengan persepsi publik dalam upaya membangun DPRD yang kuat dan melahirkan produk UU yang baik tentu dengan tingginya kompetensi dan kualitas anggota DPRD," ujar dia kepada Tempo, Jumat, 15 November 2013.
Anugra mengatakan, di masa depan tentu ada peningkatan standar kualitas yang diperoleh, baik melalui pendidikan formal atau nonformal yang muaranya adalah peningkatan kualitas kinerja kelembagaan DPRD nantinya.
"Bagi para konstituen tentu harus pandai dan jeli dalam memilih caleg yang dianggap dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat serta track record mereka selama ini," ujar dia.
SERVIO MARANDA
Berita terkait:
Jawaban Dirut Tempo BHM Atas Artikel di Kompasiana
Media Relations Mandiri Bantah Ketemu Jilbab Hitam
Kata Staf Mandiri Soal Pertemuan Jilbab Hitam
Mandiri Ungkap Kebohongan Jilbab Hitam