TEMPO.CO, Purbalingga - Kompetisi Film Dokumenter Pelajar 2013 akan segera digelar. Sebanyak 11 film dokumenter pendek garapan pelajar se-Banyumas Raya (Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, serta Cilacap) dan Kebumen sudah siap bertarung dalam kompetisi tersebut dengan tema "Pemilihan OSIS".
Film-film tersebut dinyatakan lolos proses seleksi kompetisi yang digelar Jaringan Kerja Film Banyumas dan Laboratorium Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
"Festival ini dikhususkan untuk sineas pelajar SMP dan SMA di Banyumas Raya, ditambah Kebumen yang sedang mengikuti praktek kerja industri di Cilacap. Saat ini masuk tahap penjurian hingga 18 November. Pengumuman pemenang 23 November mendatang," ujar Nanki Nirmanto, Manajer Kompetisi Film Dokumenter Pelajar 2013, Kamis, 14 November 2013.
Dia mengatakan, kompetisi itu untuk memotret dinamika politik di lingkungan sekolah dalam bentuk film dokumenter pendek. Di luar dugaan, banyak temuan menarik dalam proses produksi film ini. "Ada satu sekolah yang menemukan software khusus untuk memilih secara online yang diberi nama Pilketos System. Jadi tidak perlu mencoblos lagi," katanya.
Ketua Laboratorium Ilmu Politik FISIP Unsoed, Indaru Setyo Nurprojo, mengatakan tema itu diangkat karena ada kecenderungan para pemilih pemula hanya belajar berdemokrasi saat menggelar pemilihan Ketua OSIS di sekolah.
Padahal, sebentar lagi mereka akan dihadapkan hiruk pikuknya agenda pesta demokrasi 2014. "Para pelajar kebanyakan pemilih pemula dan berpotensi sebagai pemilih pemula. Intinya, kompetisi ini untuk memotret tradisi generasi muda saat menyalurkan suaranya serta berbagi tentang cara berdemokrasi secara prosedural yang baik," katanya.
Dia berharap dengan kompetisi itu, para pelajar memiliki pengalaman membuat sebuah film dokumenter. Sebab, apabila dibandingkan dengan film fiksi, dokumenter kurang populer di Indonesia.
ARIS ANDRIANTO