TEMPO.CO, Washington - Dinas intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA), diam-diam mengumpulkan catatan sebagian besar transfer uang internasional yang ditangani oleh perusahaan seperti Western Union, termasuk transaksi yang keluar-masuk Amerika Serikat.
Menurut pejabat dan mantan pejabat pemerintah Amerika Serikat, program rahasia CIA ini menggunakan payung hukum yang sama dengan program pengumpulan catatan telepon warga Amerika Serikat oleh National Security Agency (NSA). Program pencatatan transaksi keuangan oleh CIA mendapatkan pengesahan melalui Patriot Act dan diawasi oleh Foreign Intelligence Surveillance Court.
Beberapa rincian dari program rahasia CIA ini memang belum jelas. Tapi keberadaan program ini dikonfirmasi oleh sejumlah pejabat dan mantan pejabat yang berbicara secara anonim karena program dikategorikan rahasia.
Data tersebut tidak termasuk transfer domestik murni atau transaksi bank ke bank, kata beberapa pejabat. Pejabat lainnya, yang mengaku tidak tahu adanya program ini, mengatakan bahwa Foreign Intelligence Surveillance Court memberlakukan aturan menahan identitas orang Amerika untuk dilihat CIA dan mensyaratkan adanya hubungan dengan organisasi teroris sebelum pencarian dapat dilakukan. Pengadilan juga memandatkan bahwa data itu harus dibuang setelah beberapa tahun.
Beberapa pejabat juga mengatakan, ada lebih dari satu program pengumpulan informasi lainnya yang belum terungkap. "Komunitas intelijen melakukan pengumpulan data secara massal dalam berbagai cara yang berbeda di bawah beberapa pengesahan," kata seorang pejabat intelijen.
Dean Boyd, juru bicara CIA, menolak untuk memberi klarifikasi terkait dengan keberadaan program tersebut. Namun ia mengatakan bahwa dinas rahasia melakukan pengumpulan intelijen yang sah dengan target orang asing, bukan warga sendiri.
"CIA melindungi kepentingan bangsa dan menjunjung tinggi hak privasi orang Amerika dengan memastikan bahwa kegiatan pengumpulan intelijen terfokus pada intelijen asing dan kontraintelijen, dan dilakukan sesuai dengan hukum Amerika Serikat," katanya.
Juan Zarate, pejabat Gedung Putih dan Keuangan di bawah George W. Bush, mengatakan bahwa tidak seperti informasi telekomunikasi, secara umum pengumpulan data keuangan tidak terlalu sensitif karena pemerintah sudah mengumpulkan informasi tentang transaksi keuangan yang dilakukan di bawah Undang-Undang Kerahasiaan Bank.
"Ada dasar hukum lama bagi pemerintah AS untuk mengumpulkan informasi keuangan," kata Zarate, yang juga penulis Treasury's War, buku yang berkisah tentang sikap keras AS terkait dengan pendanaan kelompok teroris. Zarate mengaku tidak mengetahui adanya program rahasia CIA ihwal transaksi keuangan itu.
Juru bicara perusahaan besar yang menangani transfer uang di luar negeri, Western Union, tidak secara langsung menjawab pertanyaan tentang apakah perusahaan telah diperintahkan pengadilan untuk menyerahkan catatan transaksi transfer keuangannya kepada lembaga pemerintah atau tidak. Namun ia mengatakan bahwa perusahaannya memenuhi ketentuan hukum dalam memberikan informasi .
"Kami mengumpulkan informasi konsumen untuk mematuhi Undang-Undang Kerahasiaan Bank dan hukum lainnya. Pada saat yang sama, kami juga melindungi privasi konsumen kami," kata juru bicara Western Union, Luella Chavez D' Angelo.
NEW YORK TIMES | ABDUL MANAN