TEMPO.CO, Cebu – Topan Haiyan yang melanda Filipina membuat sejumlah wilayahnya kehilangan pasokan listrik. Padahal, listrik menjadi kebutuhan pokok yang sangat diperlukan untuk membantu proses evakuasi.
Namun, seperti dilaporkan laman Al Jazeera, Menteri Energi Filipina, Jericho Petilla, menuturkan diperlukan waktu setidaknya enam minggu untuk menyalakan kembali listrik di wilayah ini. Pernyataan ini ia sampaikan saat ditemui sejumlah wartawan di bandara Cebu pada Rabu malam.
Petilla menuturkan, kekuatan topan Haiyan telah merobohkan sejumlah jalur transmisi listrik. Pembangkit listrik pun dibuat rusak karenanya.
Matinya listrik juga turut memutus jaringan komunikasi. Padahal, sejumlah tim penyelamat membutuhkan koordinasi yang baik agar bantuan bisa tepat sasaran. Sejumlah peralatan penyelamatan juga membutuhkan listrik, termasuk kebutuhan untuk melakukan tindakan medis.
Generator memang bisa menjadi pilihan untuk menjadi tenaga pembangkit listrik. Namun, sejauh ini, penggunaan generator masih kurang. Jika ingin menggunakan generator yang memadai, harus disiapkan pesawat yang lebih besar untuk mengangkutnya.
ANINGTIAS JATMIKA | AL JAZEERA
Terpopuler:
Kisah Heroik TNI Damaikan Tentara Libanon-Israel
Pelesir di Kairo, Atut Pilih-pilih Mobil
Mengaku Bukan Islam, Jonas Dilaporkan ke Polisi
Mahasiswa Kairo Dilarang Kritik Atut
Ini Alasan Jokowi Dukung Gerakan Busway Kick