TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya yang juga calon presiden dari partai itu, Prabowo Subianto, mengatakan dirinya prihatin terhadap kerusuhan yang terjadi di Mahkamah Konstitusi pada 14 November 2013 lalu.
"Kita prihatin semua. Bagaimana pun MK itu lembaga tinggi negara yang penting," kata Prabowo di konfrensi pers menjelang keberangkatannya ke Malaysia pada Sabtu, 16 November 2013. Dia mengatakan rakyat tidak lagi menghormati Mahkamah Konstitusi. "Semoga kepercayaan rakyat bisa pulih," tutur Prabowo.
Sebelumnya, kerusuhan terjadi dalam sidang putusan sengketa pemilihan kepala daerah Maluku di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 14 November lalu. Kisruh tersebut membuat sejumlah barang di ruang Mahkamah Konstitusi hancur. Kerusuhan terjadi saat Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva hendak membacakan putusan terkait sengketa pemilihan kepala daerah di Maluku dengan Nomor 94/PHPU.D-XI/2013
Diduga, pelaku adalah kubu pendukung pasangan Herman Adrian Koedoboen dan Daud Sangadji yang mengajukan perkara Nomor 94/PHPU.D-XI/2013. Mereka mengamuk setelah Mahkamah menolak gugatan dan menguatkan putusan Komisi Pemilihan Umum yang tak meloloskan pasangan tersebut ke putaran kedua dalam pemilihan Gubernur Maluku.
RIZKI PUSPITA SARI
TerpopulerRina Iriani, Guru SD yang Lompat Jadi Bupati
PlayStation 4 Resmi Diluncurkan
Jumat Ini, BBM Tersedia untuk iPad dan iPod
Gelang Anti-Penculikan
Samsung Kalahkan Penjualan Ponsel Pintar Apple
Maskapai Ini Embargo Kargo Sirip Hiu
Thohir Gantikan Moratti sebagai Presiden Inter
Mulai Malam Ini 1.260 Pohon di Sudirman Ditebang
Perangkat Penyimpanan Jaringan ala Lenovo
Indonesia Juara Olimpiade Sains Asia