TEMPO.CO, Makassar - Polisi menjemput paksa Aji Taruna, 40 tahun, yang diduga telah mencabuli hingga selusin siswi sekolah menengah kejuruan di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu malam, 16 November 2013. Aji, warga Jalan Tanjung Bira, Kecamatan Tamalate, pernah berprofesi sebagai wartawan media cetak.
Aji ditangkap berdasarkan laporan sejumlah siswi yang didampingi orang tuanya di Markas Polsek Tamalate pada hari itu juga. Para korban mengaku pernah dicabuli oleh pelaku yang mengaku sebagai paranormal. Sebagian korban juga mengatakan dijanjikan akan diorbitkan menjadi foto model.
Aji pada hari ini, Minggu, 17 November 2013, dipindah ke Markas Kepolisian Resor Kota Besar Makassar. "Kami amankan pelaku karena dia terancam diamuk massa oleh puluhan keluarga korban," kata Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, Komisaris Gani Alamsyah, kepada wartawan.
Para korban, seperti dikatakan Gani, mengaku dicabuli di rumah pelaku pada 27 September 2013 lalu. Saat itu, pelaku menawarkan diri meramal dan mengobati para siswi SMK tersebut. Kebetulan, sekolah para siswi itu sering terjadi kesurupan massal. Kejadian itu rupanya cukup meresahkan para siswi.
Mawar, satu korban, menceritakan kejadian berawal saat ia dan 11 rekannya singgah menikmati hidangan es di sebuah warung di Jalan Nuri, Makassar. Pelaku lalu datang menghampiri. Mereka terlibat pembicaraan mengenai kejadian kesurupan massal di sekolah.
Pelaku kemudian menceritakan kepada para siswi tentang keahliannya sebagai paranormal yang mampu meramal dan mengobati orang. Untuk lebih meyakinkan, ia menyebut bahwa Mawar dan rekannya akan mendapat musibah jika tak segera diobati. "Kami tidak curiga, makanya mau saat diajak ke rumah oleh dia," kata Mawar.
Di rumah pelaku, satu per satu korban diminta masuk secara bergantian ke kamar. Di kamar itulah mereka diminta membuka pakaian. Pelaku disebut memegang dada dan alat vital korban. "Saya sama dua orang teman menolak walau dipaksa. Tapi ternyata teman yang lain menurut saja," ujar siswi kelas XI itu.
Aji, yang sempat ditemui wartawan, membantah semua kesaksian korban. Ia mengaku tidak pernah melakukan pencabulan terhadap mereka. Aji juga menyayangkan sikap penyidik polisi yang sempat melarangnya menemui pengacara untuk mendapat bantuan hukum. "Saya merasa dijebak," katanya.
AAN PRANATA
Terpopuler
Jonas Minta Maaf, FPI Tetap Ingin Dia ke Penjara
Pemerintah Waspadai 'Cyber Crime'
Pengguna Teknologi Diajak Peduli Cyber Crime
Mariah Carey Merasa Dibohongi di Idol