TEMPO.CO, Jakarta - Kritik bertubi-tubi dilontarkan kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman dalam diskusi pada peluncuran buku Hoegeng, Polisi dan Menteri Teladan. Para anggota diskusi panel dan pengunjung yang menyimak diskusi mengkritik maraknya korupsi dan budaya setoran di instansi penegak hukum ini.
"Wah, tahu ditanyai begini, saya tidak datang ke sini," kata Sutarman seraya tertawa.
Sutarman mengatakan sosok mantan Kapolri Hoegeng Imam Santoso menginspirasinya, untuk membenahi kepolisian. Sutarman juga menjelaskan berbagai kritik yang dilontarkan kepadanya dan instansi kepolisian, akan dimanfaatkan untuk perbaikan Kepolisian.
"Kritik dan masukan ini akan menjadi feedback. Saya tidak akan marah, saya akan senyum dan tenang," kata Sutarman sambil tersenyum.
Ketika memaparkan visi dan misi dirinya dalam uji kepatutan dan kelayakan Kapolri, Sutarman memaparkan 12 program revitalisasi yang akan dilakukan jika ia terpilih. Di antaranya adalah pengamanan pemilu, netralitas Polri, penuntasan kasus korupsi secara terkoordinasi dengan KPK dan Kejaksaan, serta peningkatan penanggulangan terorisme, terutama mengungkap kasus penembakan polisi. Sutarman juga menjanjikan polisi akan lebih jujur, adil, dan akuntabel.
"Sekarang kami masih terus memperbaiki. Sekarang mungkin kepolisian masih dibenci, mudah-mudahan nanti dirindukan," kata Sutarman.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Berita Terpopuler:
Jonas Minta Maaf, FPI Tetap Ingin Dia ke Penjara
Mariah Carey Merasa Dibohongi di Idol
Erick Thohir Ingin Boyong Messi ke Inter
Jonas Mengaku Telah Menikah dan Masuk Islam
Cara Menghindari Cyber Crime
20 Perusahaan Berfasilitas Gratis Terbaik di AS