TEMPO.CO, Purwokerto - Mantan Rektor Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Edy Yuwono, yang tersangkut kasus korupsi dalam waktu dekat bakal menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jawa Tengah. "Tinggal menunggu jadwal sidang," kata Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Purwokerto, Hasan Nurodin Achmad, Senin, 18 November 2013.
Ia mengatakan, berkas perkara sudah dilimpahkan pada Rabu pekan lalu. Sebelum persidangan, kata dia, Edy Yuwono akan dipindahkan ke Semarang untuk memudahkan persidangan. (Baca: Kasus Korupsi, Rektor Unsoed Ditahan)
Juru bicara Pengadilan Tipikor Semarang, Togar, mengatakan hakim dan jadwal persidangan sudah ditentukan. "Sidang perdana Rabu besok," katanya.
Ia mengatakan, di Pengadilan Tipikor Semarang, berkas perkara kasus korupsi Unsoed terdaftar dalam nomor registrasi 148/Pid.Sus/2013/PN.TPK.SMG. Selain Edy, dua tersangka lainnya, yakni Pembantu Rektor IV Budi Rustomo dan Kepala UPT Percetakan Winarto Hadi, juga akan disidang bersamaan.
Sidang tersebut akan dipimpin oleh ketua majelis hakim Erentuah Damanik. Dengan dua hakim anggota lainnya yaitu Noor Edyono dan Kalimatul Jumro.
Pengacara tersangka, Sugeng Riyadi, mengatakan dirinya sudah menerima berkas dakwaan. "Kalau jadwal sidang, kami belum terima," katanya.
Kasus dugaan korupsi Unsoed mencuat semasa Edy masih menjabat sebagai rektor. Ia bersama delapan orang lainnya, yang dikenal dengan kelompok Walisongo, diduga menggangsir duit CSR kerja sama Unsoed dengan PT Aneka Tambang. Total nilai proyek mencapai Rp 5,8 miliar.
Berdasarkan audit BPKP, nilai kerugian negara dari patgulipat uang itu mencapai Rp 2,154 miliar. Seorang pejabat PT Antam, Suatmadji, juga sudah ditetapkan sebagai tersangka, namun belum ditahan.
ARIS ANDRIANTO
Baca juga:
FBI Ingatkan Pemerintah AS atas Serangan Anonymous
Pos Polisi Cina di Xinjiang Diserang, 11 Tewas
Chomsky Serukan Perlawanan terhadap Spionase NSA
Kunjungi Pengungsi Rohingya, Sekjen OKI Menangis
Anak Presiden Tatarstan Tewas dalam Kecelakaan Jet
Emirates Buka Rivalitas Airbus dan Boeing di Dubai