TEMPO.CO, Kupang - Marini dan Ramli, orang tua Vera Elielianti, pekerja seks komersial yang tewas di Dolly, Surabaya, mengaku tidak tahu kalau anaknya di Surabaya bekerja sebagai PSK. Mereka kaget mendapat kabar anaknya mati mengenaskan.
"Orang tuanya mengaku tidak tahu kalau anaknya bekerja sebagai PSK di Surabaya," kata Camat Nangapanda, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Nadus Idu yang dihubungi Tempo, Senin, 18 November 2013.
Vera diduga menjadi korban pembunuhan. Saat ditemukan, mayat Vera dalam keadaan telanjang dan sudah membusuk. Polisi memperkirakan korban sudah meninggal sekitar empat hari sebelum ditemukan Ahad lalu, 18 November 2013.
Nadus Idu mengaku orang tua Vera baru mengetahui kematian korban ketika ditemuinya di kediaman mereka di Desa Beramari, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, NTT. "Saya baru menemui orang tuanya di desa. Mereka kaget dan mamanya menangis," ujarnya.
Berdasarkan penjelasan Marini, yang juga berasal dari Surabaya, anaknya ke Surabaya pada 2011 lalu, mengikuti suami pertamanya bernama Edi. Keduanya telah miliki seorang anak berumur sekitar 6 tahun yang kini tinggal bersama orang tua Vera di desa. "Dia ikut suami pertamanya," kata Nadus.
Berdasarkan penjelasan Marini, kata Nadus, setelah berada di Surabaya, Vera sempat menikah lagi dengan seorang bernama Agus yang berdomisili di Desa Salak, Banyuwangi. Namun mereka tidak miliki anak, sehingga keduanya bercerai. "Namun ibu (Vera) tidak mengetahui kalau anaknya sudah bekerja di Dolly," katanya.
YOHANES SEO