TEMPO.CO, Surabaya - Pekerja seks komersial Gang Dolly, Surabaya yang tewas di kamar kosnya, Vera Eliefianti, ternyata memiliki dua identitas. Kaster Manulang, paman korban, mengenal Vera sebagai Yeni atau Yeni Elly Fianti.
Menurut Kaster, Yeni lahir pada 5 September 1990 sehingga kini berusia 23 tahun. Ia pernah menikah dengan laki-laki asal Banyuwangi, namun kemudian bercerai. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai seorang putri berusia 5 tahun yang sekarang diasuh ibunda Yeni di Flores.
Yeni, kata dia, berasal dari Desa Turirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Sejak dua tahun lalu, Yeni tidak pernah pulang ke Malang. "Keluarga tidak tahu kalau dia PSK dan tidak tahu kalau kerja di Surabaya," kata suami dari kakak ibu Yeni itu saat ditemui Tempo di kamar mayat Rumah Sakit Umum dr. Soetomo, Surabaya, Senin, 18 November 2013.
Menurut Kaster, pihak keluarga hanya mengetahui bahwa Yeni sempat bekerja di Rumah Makan Mungil, Lawang. Setelah itu, ia keluar dan bekerja di Batu. Selanjutnya, keluarga tidak pernah lagi mendengar kabar Yeni.
Baru pada Ahad, 17 November 2013 kemarin, seorang teman yang dulu pernah bekerja bersama Yeni melihat berita tewasnya Yeni di televisi. Ia langsung menghubungi keluarga yang tinggal di Desa Turirejo. "Tahu-tahu lihat di teve dan koran ada foto Yeni," kata Kaster.
Selama hilang kontak, keluarga pernah mendengar kabar bahwa Yeni hidup dengan seorang laki-laki beristri. Tapi, keluarga pun tidak bisa memastikan kebenarannya sampai hari ini.
Belum bisa diketahui kenapa Yeni memiliki dua identitas yang berbeda. Berdasarkan surat keterangan domisili yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Nangakeo, Desa Beramari, Ende, Yeni disebutkan bernama Vera Eliefianti, lahir pada 1999. Sementara kartu tanda penduduk yang ditemukan polisi menyatakan bahwa Yeni berasal dari Lawang dan lahir pada 1989.
AGITA SUKMA LISTYANTI