TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat dinilai memainkan politik dua kaki ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Politik dua kaki ini terlihat dari perbedaan sikap kader Demokrat ke Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Sangat jelas kebisingan yang dibangun kader Partai Demokrat," kata pengamat politik, Ari Dwipayana, saat dihubungi, Senin, 18 November 2013. Ari mencontohkan serangan yang dilancarkan kader Demokrat kepada Jokowi. Misalnya, soal kebakaran dan kemacetan yang menjadi perhatian Pemerintah DKI Jakarta.
Menurut Ari, strategi ini ada hubungannya dengan elektabilitas PDI Perjuangan yang semakin melambung tinggi. Di sisi lain, elektabilitas Partai Demokrat juga tak kunjung terkerek. Persoalan lainnya adalah elektabilitas peserta Konvensi Demokrat juga tak ada yang bisa menyaingi Jokowi.
Strategi lain yang sedang dijalankan oleh Demokrat adalah mengambil hati Megawati. Ari mencontohkan sikap Pramono Edhie Wibowo dan Kristiani Herawati Yudhoyono yang memuji eks Presiden tersebut. Keduanya menunjukkan ke publik bahwa tidak ada persoalan saat kepemimpinan Megawati. Namun, Ari menilai, upaya meredam kegaduhan dan serangan pada Jokowi dinilai gagal karena sudah menjadi polemik di publik. "Sulit memulihkan kegaduhan ini," kata Ari.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, ada tokoh partai yang berusaha menjegal Gubernur DKI sebagai bakal calon presiden. Tokoh ini dinilai khawatir bila elektabilitas Jokowi lebih tinggi dibandingkan calon lainnya. Manuver ini terlihat dari caranya meminta pengurangan berita tentang Jokowi dan mencari kesalahan Jokowi.
WAYAN AGUS PURNOMO
Terpopuler
Athiyyah Siap Penuhi Panggilan KPK dengan Syarat
Abraham Samad Minta Sutarman Hapus Praktek Setoran
Samad: Uang Organisasi Kok di Tempat Pribadi
PSK Dolly yang Tewas Diduga Berusia 14 Tahun