TEMPO.CO, Jakarta - Plt Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Johanes Widjonarko, mengatakan, pada masa mendatang, produksi gas akan mendominasi industri minyak dan gas. "Era produksi minyak sudah lewat," ujarnya dalam "Improved Gas Recovery Forum", Senin, 18 November 2013.
SKK Migas menetapkan tahun 2013 sebagai tahun pengeboran. Johanes menuturkan, produksi gas akan meningkat dan penggunaan gas juga diprediksi mendominasi industri. Ia menjelaskan, Indonesia sudah tidak dapat bergantung banyak pada produksi minyak.
"Indonesia memiliki cadangan gas terbesar ke-12 di dunia," ucapnya. Indonesia, kata Johanes, mempunyai 387 lapangan gas dengan 258 lapangan yang berproduksi. Ia menuturkan, persentase recovery lapangan-lapangan gas tersebut mencapai 64,7 persen.
Untuk meningkatkan gas recovery, Johanes mengungkapkan, ada dua aspek utama yang harus dilakukan. Pertama, melalui pekerjaan di bawah permukaan tanah. Kedua, melalui fasilitas seperti sistem kompresi.
Ia menuturkan, produksi gas di Indonesia mengalami kenaikan 7 persen dalam kurun 2007-2011. Johanes mengungkapkan, Indonesia harus mengoptimalkan keseimbangan ekspor dan impor gas. Menurut dia, kendala-kendala yang dihadapi adalah keterbatasan infrastruktur, termasuk penghubung antara produsen dan trader.
Penjualan gas alam Indonesia pun diprediksi mengalami peningkatan. Cadangan gas di Indonesia berkontribusi 19 persen terhadap cadangan gas di kawasan Asia Pasifik. "Pemerintah memproyeksikan distribusi gas alam mencapai 7,15 juta kaki kubik per hari (MMSCFD)," kata Johanes.
MARIA YUNIAR
Berita Terpopuler:
Jonas Minta Maaf, FPI Tetap Ingin Dia ke Penjara
Erick Thohir Ingin Boyong Messi ke Inter
Mariah Carey Merasa Dibohongi di Idol
Jonas Mengaku Telah Menikah dan Masuk Islam
Cara Menghindari Cyber Crime
20 Perusahaan Berfasilitas Gratis Terbaik di AS