TEMPO.CO, Jakarta - Kelurahan Kampung Melayu telah bersiaga menghadapi ancaman banjir yang selalu menimpa salah satu kampungnya: Kampung Pulo. Pemerintah pun sudah menyiapkan beberapa keperluan termasuk tenda darurat. "Kami sudah siapkan tiga unit tenda peleton," ujar Lurah Kampung Melayu, Bambang Pangestu, kepada Tempo, Senin, 18 Agustus 2013.
Ia mengatakan, satu unit tenda dapat menampung 20-30 orang. Sedikitnya tenda karena lokasi pengungsian tak memerlukan tenda. Terkait dengan tenda portabel, ia mengaku kelurahan tidak memiliki tenda tersebut.
Tak hanya soal peralatan seperti tenda, Bambang menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Suku Dinas Sosial, Suku Dinas Kesehatan, Suku Dinas Pemadam Kebakaran, Suku Dinas Ketertiban, Suku Dinas PU Tata Air, Suku Dinas Kebersihan, Kecamatan Jatinegara, PMI, dan pihak terkait lainnya.
Koordinasi ini ditangani langsung di bawah Wali Kota. "Kami siapkan di antaranya SDM, peralatan, logistik, dan lokasi pengungsian." (Baca: Warga Kampung Melayu Dilatih Tangani Banjir).
Adapun lokasi pengungsian khusus buat warga Kampung Melayu, ia menambahkan, seperti di Suku Dinas Kesehatan, Masjid At Tawabin, Rumah Sakit Hermina, kantor RW 3, Kantor RW 7, Mushala Al Awabin, dan Musala Al Ikhlas. "Kami sudah siap," ucapnya.
Di Kelurahan Kampung Melayu, tepatnya di Kampung Pulo, sampai jam 6 pagi genangan air mencapai 30-100 sentimeter. Genangan sendiri berjarak 15 meter dari bantaran kali. Akibatnya, ada 7 RW, 36 RT, 952 KK, dan 2.620 jiwa yang terkena dampak luapan Sungai Ciliwung. Kendati demikian, sampai saat ini tidak ada yang diungsikan.
ERWAN HERMAWAN
Berita Terpopuler
Upah Kota Bekasi Beda Tipis dengan Jakarta
50 Ribu Warga Bekasi Pindah Alamat
Katulampa Siaga Empat, Jakarta Waspada
Diduga Perkosa Anak Kandung, Sopir Taksi Dibekuk
Dana Rp 905 Juta untuk Atasi Hewan Liar di Jakarta