Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makalah Riset Indonesia Banyak Hasil Contekan?  

image-gnews
Sejumlah peserta Pelayaran Ilmiah memberikan laporan hasil penelitian di gedung Rektorat Universitas Hasanuddin Makassar (5/8). TEMPO/Kink Kusuma Rein
Sejumlah peserta Pelayaran Ilmiah memberikan laporan hasil penelitian di gedung Rektorat Universitas Hasanuddin Makassar (5/8). TEMPO/Kink Kusuma Rein
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi internasional Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) menyebutkan mayoritas makalah riset dari Indonesia merupakan hasil menyitir dari makalah asing, bukan hasil riset murni sendiri. Penilaian ini muncul setelah IEEE memilih 70 makalah untuk dipresentasikan dalam International Conference on Computer, Control, Informatics and its Applications (IC3INA) 2013 di Auditorium Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

"Kita banyak mengambil makalah-makalah asing. Makanya tumbuhnya tidak bagus," kata Ketua IEEE Indonesia Section Kuncoro Wastuwibowo di sela IC3INA 2013 di Auditorium LIPI, Jakarta, Selasa, 19 November 2013.

Sebanyak 70 makalah, separuh di antaranya berasal dari Indonesia, diperoleh dari hasil penyaringan 170 makalah. Nantinya, makalah-makalah yang telah dipresentasikan pada 19-20 November 2013 ini akan masuk ke dalam perpustakaan digital IEEE Xplore secara otomatis.

Kuncoro menuding hasil riset yang dibuat oleh pemakalah Indonesia adalah hasil contekan. Padahal, pertumbuhan inovasi digital di Indonesia terbilang lambat. Akibatnya, peringkat indeks makalah atau jurnal dari Indonesia terbilang rendah dibandingkan negara tetangga.

"Makalah-makalah di IEEE itu 50 persennya dari Asia Tenggara, tapi Indonesia tidak masuk 50 persen itu," kata Kuncoro. Bahkan dari sisi publishing paper, Indonesia hanya menempati peringkat 15 atau 16 se-Asia Timur di bidang ICT (Information and Communication Technologies).

Pemakalah Indonesia, masih menurut Kuncoro, perlu mendapat dukungan dari pemerintah atau lembaga pengetahuan untuk mendorong riset-riset terbaru supaya bisa dipublikasikan dalam jurnal internasional. Tak hanya itu, ia juga menilai perlunya pemakalah mengikuti konferensi-konferensi berskala internasional untuk memperluas pengetahuan.

Kuncoro merujuk pada hasil jurnal Indonesia yang berhasil masuk dalam indeks Scopus. Scopus adalah layanan database terbesar yang melakukan pemeringkatan indeks jurnal atau artikel setelah melalui proses peer-review. Ia menyebutkan, jumlah makalah atau jurnal dari Indonesia yang berhasil masuk ke indeks Scopus pada 2012 tak sampai 15.

Indonesia hanya mampu bersaing dengan Vietnam. Tahun lalu baru ada 9 jurnal Indonesia yang telah terindeks di Scopus. Sedangkan, bila melihat jumlah jurnal internasional, Indonesia masih kalah jauh dibandingkan Singapura yang memiliki 94 jurnal internasional, Malaysia (45), Filipina (13), dan Thailand (9).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Yang jadi acuan internasional untuk jurnal-jurnal biasanya indeks Scopus ini. Jadi mulai 2013 ini kami coba dorong, dari yang sudah ada menjadi dapat diaplikasi dan masuk jurnal internasional," Kuncoro mengatakan.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Informatika LIPI Laksana Tri Handoko membantah jurnal-jurnal dari Indonesia kebanyakan hasil contekan. Menurut dia, pengambilan referensi dari makalah asing justru diharuskan. 

"Tapi bukan menjiplak," kata Handoko. "Kan banyak makalah berskala internasional saling menyitir, jadi yang perlu dilihat adalah seberapa banyak makalah kita banyak disitir orang."

Ia menambahkan Indonesia memiliki banyak orang pintar dan ahli di berbagai bidang dengan potensi besar bagi pertumbuhan teknologi informatika.

Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Syahrul Aiman menambahkan, penyelenggaraan konferensi internasional seperti IC3INA diharapkan mampu mendongkrak kualitas dan kiprah pemakalah Indonesia di dunia akademis global. 

"Publikasi di ranah global akan berkontribusi untuk meningkatkan peringkat Indonesia di komunitas ilmiah global," kata dia.

ROSALINA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

38 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

38 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

38 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.


Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Proses quality control PCBA motherboard Laptop Merah Putih di PT. XACTI Raya Jakarta-Bogor No.KM.35, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.


Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.


Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Masyarakat Melayu Pulau Rempang berkumpul di Lapangan Sepakbola Dataran Muhammad Musa, Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang pada Rabu (11/10/2023). FOTO: YLBHI
Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.


BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

Kepala BRIN Laksono Tri Handoko berbicara soal prioritas riset di lembaganya sepanjang tahun 2023, salah satunya bidang pangan dengan total 218 judul riset. (Tempo/Annisa Febiola)
BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.


Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

18 Desember 2023

Penulis buku Gadis Kretek, Ratih Kumala memegang buku saat hadir dalam diskusi  Biennale Jatim di Rumah Budaya, Sidoarjo, pada Sabtu 16 Desember 2023. TEMPO/ Yolanda Agne
Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

Penulis novel Gadis Kretek Ratih Kumala menceritakan proses kreatif. Mengapa ia akhirnya menjadi seorang kolektor bungkus kretek.


BRIN Akan Tetapkan Regulasi Penggunaan AI di Industri Riset

11 Desember 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat menyampaikan kata sambutan di kegiatan Kick Off Peran Valuator Kekayaan Intelektual dalam Pemanfaatan Hasil Riset dan Inovasi di Jakarta, Senin, 11 Desember 2023. (Tempo/Alif Ilham Fajriadi)
BRIN Akan Tetapkan Regulasi Penggunaan AI di Industri Riset

Hingga kini belum ada regulasi yang jelas mengatur terkait penggunaan AI tersebut.