TEMPO.CO, Depok - Markas Komando Brimob, Kelapa Dua menyatakan bahwa insiden penembakan di tempat hiburan Canon Biliar di Jalan Margonda Raya tidak melibatkan anggotanya. Pejabat Pengelola Informasi dan Dekorasi Mako Brimob Kelapa Dua, Komisaris Dedi Nurhadi mengatakan sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Kota Depok untuk mengusut kasus itu.
"Keterangan dari Polres mengatakan pelakunya anggota dengan ciri-ciri tertentu. Kami cari tahu dan ternyata bukan anggota kami," kata Dedi kepada Tempo, Senin, 18 November 2013.
Menurut Dedi, saat kejadian penembakan, yakni Minggu malam, 17 November 2013, semua anggotanya ada di tempat. Dedi juga mengatakan, dari keterangan saksi di TKP tidak ditemukan proyektil peluru di tempat kejadian perkara.
Meski begitu, dirinya tidak bisa menyangkal bahwa ada lubang bekas peluru di tembok ruangan biliar. "Tapi bisa (bolongnya) karena macam-macam, bisa saja, tapi memang tak ada proyektil," ucapnya.
Pernyataan Dedi tidak sama dengan kesaksian para saksi mata yang ditemui Tempo. Seorang saksi mata mengatakan lelaki yang agak gendut itu mabuk sehingga merasa sensitif. Aksi itu membuat para pemain biliar ketakutan. "Dia Brimob. Lagi mabok memang sensi bawaannya, dia gertak gitu," kata mahasiswi yang ditemui di depan TKP, Ahad, 17 November 2013.
Menurut mahasiswi yang biasa main biliar di TKP, aksi terjadi sekitar pukul 20.00. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu karena moncong senjata aparat itu diarahkan ke tembok.
Saat kejadian, aparat itu bersama dua orang temannya. Sambil bermain, mereka saling bercanda. Entah kenapa, pelaku langsung mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke samping salah satu temannya.
Saksi mata lainnya menyebut dirinya ketakutan saat terjadi letusan itu. Menurut lelaki ini, atasan pelaku langsung datang ke TKP. "Ada dua orang atasannya, masih di dalam," katanya pada malam itu.
ILHAM TIRTA
Terpopuler
Berharga 1 Triliun, Ini Isi Rumah Baru Beckham
Samad: Uang Organisasi Kok di Tempat Pribadi
Ups, Muncul Fenomena Tukar Pasangan atau Swinger
Australia Sadap Telepon Presiden SBY 15 Hari