TEMPO.CO, Jakarta - Prospek kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia diperkirakan cerah pada hari ini, Selasa, 19 November 2013. Meski banyak sentimen positif, indeks tetap berpotensi terkoreksi akibat nilai tukar rupiah yang melemah.
Pada awal pekan ketiga November 2013 ini, laju bursa saham dalam negeri berhasil bergerak positif mengikuti pergerakan bursa saham regional. Ramainya kehadiran sentimen positif membuat investor tak segan memasuki pasar saham. Dalam penutupan perdagangan saham Senin, 18 November 2013, IHSG berhasil menguat 58 poin (1,3 persen) menuju level 4.393,6.
Menurut analis dari Sinarmas Sekuritas, Christandhi Reza Mihardja, kehadiran berbagai sentimen positif tersebut membuat optimisme sebagian pelaku pasar meningkat. “Laju indeks digerakkan oleh banyaknya sentimen positif,” ujarnya kepada Tempo.
Menurut Reza, ada dua pendulum besar yang mendukung penguatan indeks. Pertama, prospek perpanjangan program stimulus bank sentral Amerika Serikat (The Fed) setelah Janet Yellen memberi sinyalemen pengurangan stimulus (tapering off) tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Kedua, tentu berkaitan dengan pernyataan pemerintah Cina yang menjanjikan peran pasar yang lebih luas dalam perekonomian Cina ke depan.
Selanjutnya, optimisme investor juga dipengaruhi oleh wacana paket kebijakan ekonomi lanjutan yang akan dikeluarkan pemerintah dalam waktu dekat. Sebab, selain bertujuan mengurangi defisit neraca perdagangan, kebijakan tersebut tentu dimaksudkan untuk mengendalikan nilai tukar. “Berkat optimisme tadi, investor asing bahkan mencatatkan pembelian bersih Rp 286 miliar,” ujar Reza
Meski demikian, akibat nilai tukar rupiah yang terus melorot hingga ke level 11.600-an per dolar AS, indeks tetap berpeluang mengalami koreksi. Bahkan, tanpa kehadiran sentimen positif dalam negeri, hari ini, indeks diprediksi hanya akan bergerak pada level 4.350-4.405. “Di tengah ketidakpastian, lebih baik perhatikan saham-saham sektor perdagangan dan industri dasar,” tutur Reza.
MEGEL JEKSON
Terpopuler
Berharga 1 Triliun, Ini Isi Rumah Baru Beckham
Samad: Uang Organisasi Kok di Tempat Pribadi
Ups, Muncul Fenomena Tukar Pasangan atau Swinger
Australia Sadap Telepon Presiden SBY 15 Hari
Hakim Vica Diduga Selingkuh dengan 'Brondong'
Ini Daftar Pejabat yang Disadap Australia
Konvensi Tak Ramai, Demokrat Salahkan Peserta