TEMPO.CO, Jakarta - Sejak Edward Snowden membocorkan sejumlah dokumen dari National Security Agency (NSA) pada awal Juni 2013, seluruh dunia dibuat terhenyak. Pasalnya, dokumen itu ternyata mengungkap berbagai data penting yang berkaitan dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia. Dokumen itu mengungkap bahwa ternyata jaringan telepon Presiden SBY dan sejumlah pejabat penting disadap oleh Australia.
Selain Indonesia, beberapa negara penting juga disebut-sebut si pembocor rahasia tersebut. Negara itu di antaranya Hong Kong, Cina, dan Amerika Latin. Berikut pembocoran rahasia yang dilakukan Snowden mengenai negara-negara tersebut, seperti dikutip dari laman Al Jazeera.
14 Juni 2013
Hong Kong dan Cina
South China Morning Post menerbitkan informasi yang diungkap Edward Snowden tentang peretasan NSA terhadap jaringan komputer sipil di Hong Kong dan Cina Selatan.
16 Juni 2013
Amerika dan Inggris memantau diplomat asing
Serangkaian artikel di The Guardian mengungkapkan bahwa AS dan Inggris memata-matai para pemimpin asing dan diplomat di KTT G20 pada tahun 2009. Mereka juga menyadap Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan dan berencana untuk memata-matai utusan berbagai negara dalam Commonwealth Summit 2009.
29 Juni 2013
Amerika menyadap Uni Eropa, PBB, dan kedutaan
Laura Poitras, pembuat film dokumenter, di mana dia terbang ke Hong Kong dengan Glenn Greenwald untuk bertemu Edward Snowden, melaporkan kebocoran NSA. Dalam sebuah artikel di harian Jerman, Der Spiegel, dia merinci pengawasan elektronik yang dilakukan AS dan mengganggu sejumlah kantor Uni Eropa di New York, Washington, dan Brussel. Keesokan harinya, Guardian juga melaporkan bahwa AS melakukan pengawasan terhadap Kedutaan Besar Prancis, Italia, Yunani, Jepang, Meksiko, Korea Selatan, India, dan Turki. Sebuah laporan Poitras berikutnya menyebutkan bahwa NSA bahkan menyadap PBB dan Badan Energi Atom Internasional.
30 Juni 2013
Sambungan data Jerman
Dalam sebuah harian Jerman, Der Spiegel, Poitras mengungkap bahwa NSA juga memata-matai 500 juta sambungan data di Jerman setiap bulannya.
9 Juli 2013
NSA mendengarkan panggilan Amerika Latin
Glenn Greenwald penulis artikel di O Globo mengungkapkan pengawasan NSA pada sejumlah warga di negara Amerika Latin seperti Meksiko, Venezuela, Kolombia, Ekuador, Argentina, Panama, Kosta Rika, Nikaragua, Honduras, Paraguay, Chili, Peru, dan El Salvador. AS tampaknya tengah mencari informasi mengenai penjualan senjata, minyak, energi, dan perdagangan di wilayah ini.
1 September 2013
NSA memata-matai Presiden Brasil dan Meksiko
Dalam sebuah berita di majalah berita TV mingguan Brassil Fantástico, wartawan Glenn Greenwald mengungkapkan bahwa NSA memata-matai Presiden Brazil Dilma Rousseff dan Presiden Meksiko Peña Nieto.
20 Oktober 2013
NSA memata-matai (mantan) Presiden Meksiko
Der Spiegel mengungkapkan bahwa NSA menyusup ke akun e-mail mantan Presiden Meksiko Felipe Calderon dan rekening milik menteri kabinet.
21 Oktober 2013
AS memantau warga, perusahaan, dan diplomat Prancis
Serangkaian dokumen yang diterbitkan oleh harian Prancis Le Monde mengungkapkan adanya pengawasan NSA pada warga, perusahaan, dan diplomat Prancis. NSA mengumpulkan lebih dari 70.300.000 catatan telepon dari warga Prancis selama 30 hari. Mereka juga melakukan pemantauan sebagian besar lalu lintas Internet dari dua perusahaan telekomunikasi terbesar di Prancis, yakni Wanadoo dan Alcatel.
23 Oktober 2013
Amerika memata-matai Kanselir Jerman
Kanselir Jerman Angela Merkel mengeluh kepada Presiden Barack Obama setelah mengetahui bahwa intelijen AS mungkin telah memantau telepon genggamnya. Merkel menuntut klarifikasi langsung dari Obama.
24 Oktober 2013
NSA mendengarkan panggilan telepon 35 pemimpin dunia.
Dokumen baru yang diterbitkan oleh The Guardian menunjukkan bahwa NSA memantau panggilan telepon dari 35 pemimpin dunia pada tahun 2006.
25 Oktober 2013
NSA memata-matai pemimpin dan warga Spanyol.
Harian Spanyol, El País dan El Mundo, mengungkapkan pengawasan NSA pada para pemimpin dan warga negara Spanyol. Salah satu dokumen yang ditunjukkan kepada El Mundo menjelaskan bahwa NSA mengumpulkan 60 juta panggilan telepon Spanyol selama 30 hari pada akhir 2012 dan hingga awal 2013.
27 Oktober 2013
Ada mata-mata di 80 kedutaan besar AS
Sebuah laporan baru di Der Spiegel menunjukkan bahwa NSA memiliki tim pengawasan yang ditempatkan di 80 Kedutaan Besar AS di seluruh dunia, termasuk 19 di Eropa. Menurut laporan itu, para pengintai mengaku sebagai diplomat. Artikel tersebut juga merinci penggunaan Internet canggih dan peralatan telepon untuk pemantauan tersembunyi di kedutaan.
30 Oktober 2013
AS memantau Vatikan
Tanpa mengutip sumber, laporan Panorama menyebutkan bahwa NSA memata-matai Vatikan, termasuk pemantauan pemilihan Paus Fransiskus.
31 Oktober 2013
Mata-mata juga ditempatkan di kedutaan Australia
Dokumen yang dibocorkan ke Sydney Morning Herald mengungkapkan bahwa Australia's Defence Signals Directorate memiliki tim pengawas yang ditempatkan di seluruh kedutaan Australia di seluruh Asia dan Pasifik. Tim pengawas ini akan berbagi data dengan AS, Kanada, Inggris, dan Selandia Baru.
ANINGTIAS JATMIKA | AL JAZEERA
Terpopuler
Ups, Muncul Fenomena Tukar Pasangan atau Swinger
Konvensi Tak Ramai, Demokrat Salahkan Peserta
Mengapa Telepon Ani SBY Ikut Disadap Australia?
Menlu Tarik Dubes Indonesia di Australia
KPK Beri Isyarat Ratu Atut Terseret Kasus Korupsi