TEMPO.CO, Bandung - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi mengatakan, titik penanaman pohon palem pisang di sekitar Monumen Nasional (Monas), Jakarta sesuai dengan perencanaan lanskap. Namun karena pohon dianggap menghalangi gambar Presiden, ia meminta pekerja memindahkan posisi pohon.
"Bukan salah tanam, itu dari sisi landscape bagus, tapi dari sisi gambar mungkin menjadi mengganggu," kata Jokowi di kampus Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 20 November 2013.
Menurut Jokowi, pemindahan pohon itu bukan masalah besar. Ketika ada permintaan Istana agar pepohonan tak mengganggu gambar Presiden, sore harinya langsung dikerjakan. Ia mengaku selalu mengecek langsung penataan taman di kawasan Monas hingga hafal berapa jumlah pohon yang ditanam. "Hanya dua palem yang dipindah sore, gampang itu," katanya.
Namun setelah pemindahan posisi pohon palem itu, Jokowi belum tahu rencana perubahan penataan taman selanjutnya. "Orang landscape kan berbeda caranya, ya enggak tahu bakal bagaimana lagi," kata dia. (Baca: Akibat Foto Terhalang Pohon, SBY Surati Jokowi)
Istana Merdeka keberatan dengan penanaman beberapa pohon palem pisang di sisi tempat pejalan kaki di bagian utara Monas. Alasannya, pepohonan setinggi 3 meter itu menghalangi gambar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (Baca: Staf Jokowi Jelaskan Surat Istana Soal Pohon Palem)
ANWAR SISWADI
Topik Terhangat
Penyadapan Australia | Gunung Meletus | Topan Haiyan | SBY Vs Jokowi | Dinasti Atut
Baca juga
Ahok: MRT Salah Rute
Masalah Jakarta Pintar Versi Ahok
Ahok: Jakarta untuk Bisnis dan Korporat Saja
Isu Penyadapan, SBY-Abbott Belum Saling Kontak