TEMPO.CO, Sumenep - Ratusan siswa SD, SMP, SMA dan SMK di Pulau Masalembu, Sumenep mogok sekolah, Kamis, 21 November 2013. Mereka memilih berunjuk rasa ke Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) setempat.
“Ini bentuk protes atas kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Masalembu dua bulan terakhir,” kata Laksono, seorang guru SDN Masalembu.
Menurutnya, siswa dan guru yang rumahnya jauh kerap membolos karena tidak sanggup membeli bahan bakar. Di Masalembu, harga bensin mencapai Rp 25 ribu per liter.
Fajar, guru lainnya, mengatakan unjuk rasa ke agen adalah puncak kekesalan masyarakat Masalembu. Keberadaan Agen, kata dia, justru memperparah kelangkaan BBM di Masalembu. "Makanya kami demo. Biar jelas, jatah BBM dikemanakan oleh agen," kata dia.
Fajar juga meminta agar pertamina segera mengatasi kelangkaan BBM di Masalembu karena bisa menimbulkan kerawanan sosial. "Jangan sampai nelayan jadi pencuri karena tidak bisa melaut," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI
Terpopuler
Angelina Sondakh dan 'Rahasia' di Tangannya
Jokowi Jawab Komplain Istana Soal Pohon Palem
Ahok: Tak Perlu Disadap, Saya Sudah 'Ember'
Twit Ahok Soal SMA 46 Dianggap Tak Pantas