Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jim Goevedi Bicara Perang Siber Australia  

image-gnews
Ilustrasi hacker. Venturebeat.com
Ilustrasi hacker. Venturebeat.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar teknologi keamanan jaringan Indonesia, Jim Geovedi, angkat bicara soal reaksi peretas lokal yang berkoar menyerang situs pemerintah Australia. Ia berpendapat, yang dilakukan mereka bukanlah bagian dari perang siber.

"Coba itu yang lagi ribut-ribut 'cyberwar', baca dulu artikel yang gue tulis 2005," ujar Jim lewat akun Twitter-nya, @geovedi, 14 November silam. Jim mengomentari riuhnya kabar perang siber menanggapi penyadapan Australia ke Indonesia.

Para peretas lokal sempat mengancam melakukan perang siber ke Australia. Penggunaan istilah perang siber itu tak disetujui oleh Jim. "Perang siber adalah istilah yang besar dan serius," tulisnya di situs Github. Perang siber tak bisa diutarakan oleh sejumlah orang atau komunitas, tapi oleh kepala negara. "Deklarasi adalah hak istimewa pemimpin negara, bukan hak anak-anak yang bahkan belum punya hak pilih dalam pemilu."

Selain itu, ada dua kriteria lain yang membuat serangan siber dapat dikategorikan sebagai perang siber. "Perang siber harus bersifat instrumental (punya tujuan)," urainya. Misalnya, peretas dalam serangannya harus menuntut pihak lawan untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin dilakukannya. Kebanyakan serangan siber yang terjadi di sejumlah situs Australia beberapa hari belakangan hanya berisi pernyataan, bukan ultimatum.

Namun yang paling utama, menurut Jim, perang siber akan memakan korban. "Serangan terhadap sistem komputer yang berbahaya menimbukan jatuhnya korban jiwa," ujarnya. Bila hanya menimbulkan kerugian materil, hal tersebut belum dapat dikategorikan perang siber.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurutnya, sampai hari ini belum ada satu pun serangan siber yang memenuhi persyaratan tersebut. "Belum ada korban akibat serangan siber. Belum ada negara yang menyatakan perang siber secara resmi, dan belum ada pelaku penyerangan siber yang disponsori oleh negara, terang-terangan mengakui aksinya."

Jim adalah peretas berskala internasional. Ia mengaku pernah meretas dua satelit Indonesia dan Cina milik para kliennya. Saat itu ia diminta menguji sistem keamanan kontrol satelit dan melihat kemungkinan menggeser rotasinya.

ANDI PERDANA

Berita terkait:
SBY Anggap Australia Tak Pantas Menyadap
Ekonom Menilai Australia Akan Dirugikan
Tiga Langkah SBY Sikapi Penyadapan Australia
Ahok: Tak Perlu Disadap, Saya Sudah 'Ember'

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

15 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

16 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

16 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

20 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

21 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

23 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

24 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

24 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

26 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

28 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?