TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq sempat mencari info mengenai British Virgin Islands, kepulauan yang dikenal sebagai tax haven (negara/wilayah yang memberikan perlindungan pajak).
Hal ini terungkap dalam persidangan kasus pencucian uang saat sesi pembacaan dakwaan pada Jumat dinihari, 22 November 2013. Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi memutarkan percakapan antara Luthfi, terdakwa kasus suap kuota impor daging sapi, dan seseorang.
Percakapan pada 11 Januari 2013 tersebut dilakukan melalui sambungan telepon milik Luthfi yang bernomor 0816940797 ke nomor 0811141456 milik seeorang yang disebut doktor. Menurut Luthfi, doktor itu merupakan pengusaha Tionghoa. "Namanya Cina, saya tidak ingat," ujar dia.
Jaksa Wawan Yunarwanto menduga Luthfi ingin mengaburkan harta yang dimilikinya ke tax haven agar susah ditelusuri. "Ini berkaitan dengan tindak pidana pencucian uangnya," kata Wawan.
Wilayah tax haven biasa digunakan para pengusaha atau perorangan untuk menghindari pajak di negara asalnya. Selain itu, tax haven digunakan untuk pengelabuan nilai aset, pencucian uang hasil kejahatan, serta pengalihan aset.
Keterangan:
D: doktor
L: Luthfi
Berikut ini percakapannya:
D: Halo Pak Luthfi
L: Ya doktor
D: Bisa ngomong nggak?
L: Ya ya doktor
D: Bisa ngomong nggak?
L: Ya silakan dok
D: Saya sudah tanyakan masalah British Virgin Island (BVI). Eee, Ini saya bacakan ya Pak
L: Iya
D: Saya sudah dapat informasi tentang BVI. Kalau BVI data pemegang saham tidak muncul di public record. Artinya tidak bisa diketahui oleh masyarakat umum yang mau ngecek, yang mau ngecek siapa siapa nggak tahu. Terkecuali ada putusan dari pengadilan.
L: Hemmm, iya iya
D: Itu di mana pun samalah. Keuntungan BVI adalah tidak perlu membayar pajak penghasilan atau corporate income tax atau seluruh bisnisnya. Tapi pemerintah Hongkong dan bank di Hongkong mempunyai peraturan tentang asal usul uang. Satu: perlu memberi dokumen asal usul uang seratus juta itu apakah personal saving ataukah cash flow dari PT negeri mana, misalnya kasus ini.
L: Heemm.. Yaa..
D: Duitnya dari mana. Oh dari dari anu.. Dubai, simapanan. Nggak masalah uang injection seratus juta itu masuk.. Masuk sebagai apa? Pinjaman atau modal disetor. Nah, nanti kita tanya kalau modal disetor untung ruginya apa? Sebagai pinjaman untung ruginya apa. Kalau sebagai pinjam, perlu ada perjanjian loan.
L: Oke di emailin, di email aja Pak? Mungkin nggak?
D: Bisa bisa, email Bapak apa Pak?
L: Ya oke saya sms-kan, saya lagi nyupir ni menuju Aceh.
D: Oh oke sorry sorry
L: Ya ya ya
D: Pak makasih ya
L: Iya doktor saya sms kan nanti
D: Iya
LINDA TRIANITA