TEMPO.CO, Jakarta - Kelurahan Warakas, Jakarta Utara, menjadi juara pertama dalam lomba Kampung Bebas Narkoba 2013 yang digelar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta.
"Kelurahan ini dinilai berhasil mengubah citra sebagai wilayah peredaran narkotik dan obat-obatan terlarang menjadi wilayah yang bersih dari narkoba," ujar ketua dewan juri lomba yang juga menjabat Kepala Subbagian Bencana Biro Tata Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Andi Firdaus, di Jakarta, Sabtu, 23 November 2013. Menurut dia, butuh waktu sekitar tujuh tahun untuk mengubah citra negatif Kelurahan Warakas.
Lomba Kampung Bersih Narkoba baru diadakan pada tahun ini. Sebagai percontohan, panitia memilih 26 kelurahan dan lima wilayah kota administratif untuk mengikuti lomba. "Kelurahan yang dipilih sengaja yang punya reputasi sebagai tempat peredaran narkoba di masa lalunya," Andi menjelaskan.
Dengan begitu, para peserta didorong untuk menghilangkan citra negatif dengan memberantas narkoba. Dalam lomba ini, Kotamadya Jakarta Timur terpilih jadi juara utama kategori Kota Bebas Narkoba di wilayah DKI Jakarta.
Ketua Pelaksana Tim Penanggulangan Narkoba Kelurahan Warakas, Suhendi Asmaran, mengakui keberhasilan wilayahnya menjadi pemenang lomba tidak lepas dari peran warga. Pada mulanya, gerakan antinarkoba di Warakas dimulai pada 2007. "Dimulai dengan pendirian posko antinarkoba tingkat kelurahan," dia mengungkapkan. Lambat laun posko ini menyebar ke tingkat rukun warga. "Kegiatan kami selain penyuluhan ialah mengadakan acara bersama seluruh warga."
Komunikasi antarwarga di Warakas terjalin baik dengan penyelenggaraan pertandingan olahraga, kerja bakti, dan acara penyuluhan bahaya narkoba. Kondisi sosial yang guyub, ujar Suhendi, membuat sosialisasi antinarkoba berjalan lancar. "Dulu masyarakat masa bodoh dengan keberadaan bandar, tapi sekarang mereka berani melapor."
Suhendi menyatakan, meski sudah dinilai bersih, peredaran narkoba di Warakas belum sepenuhnya hilang. "Masih ada tapi bukan bandar besar, transaksinya juga sembunyi-sembunyi," ujarnya. Sebab, kata dia, sekarang warga Warakas sudah berani melapor kalau melihat aktivitas transaksi narkoba di sana. "Bandar juga jadi takut."
PRAGA UTAMA
Topik terhangat:
Penyadapan Australia | Vonis Baru Angelina | Topan Haiyan | SBY Vs Jokowi
Berita terpopuler lainnya:
Lailly Bukan CEO Muda Pertama yang Ditunjuk Dahlan
Teka Teki Boediono dalam Kasus Century
Lailly Mengaku Pernah Ingin Keluar dari PNS
Vita KDI Dapat Mahar Rp 5 Miliar?
Addie MS: Kasus Kevin Rp 2,5 M Bermula dari Saya